Berawal dari Belanja Kosmetik, Yuki Nasution Kini Laris Layani Permintaan ‘Jastip’

0
1356
Yuki Nasution (kanan) sedang menjelaskan busana produk impor yang dia beli saat berbelanja di luar negeri kepada tamu Luminor Hotel Jemursari Surabaya.

iniSURABAYA – Bisa berbagi dengan sesama tentu sangat menyenangkan. Maka acara International Women’s Day yang digagas manajemen Hotel Luminor Jemursari Surabaya mendapat sambutan positif dari sejumlah komunitas perempuan.

Yang bergabung di acara tersebut diantaranya Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) dan Srikandi. Antusiasme ini membuat suasana hotel bintang 3 pada Kamis (14/3/2019) siang itu jadi riuh.

Anggota komunitas ini memajang produk-produk fashion, seperti busana premium, kosmetik, dan juga tas yang ditawarkan dengan harga mulai Rp 50.000 hingga Rp 500.000. Hasilnya, sebesar 15 persen dari total penjualan dari masing-masing booth diserahkan ke Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur.

“Pastinya senang lah bisa berpartisipasi di acara ini. Bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat buat kesembuhan saudara kita,” tegas Yuki Nasution.

Sri Wahyuni dengan tas-tas kreasinya yang dibuat dari bahan daun pandan.

Wanita yang aktif di bisnis jasa titip (jastip) ini menghadirkan beragam busana yang sempat dia beli saat belanja di sejumlah negara, seperti Singapura, Korea Selatan, dan Thailand.

Menurut Yuki, dia sudah menjalani usaha jastip itu sejak dua tahun silam. “Masuk (Indonesia) tetap harus bayar pajak. Per-1 dos dengan berat 100 kg biasanya kena Rp 7 juta sampai 14 juta. Makin branded tentu pajaknya makin mahal,” tuturnya.

Menurut Yuki, saat bepergian ke luar negeri awalnya dia berbelanja kosmetik. Belakangan barang yang dibeli lebih beragam, seperti tas, dan juga busana.  

Disamping produk fashion yang diperoleh dari outlet di luar negeri, Yuki juga memajang produk busana bayi dan anak kreasi dalam negeri. “Kalau yang ini perajinnya dari Bali,” tegasnya sambil menunjukkan barang dimaksud.

Senada dengan Yuki, Sri Wahyuni yang juga turut gabung di acara amal tersebut menyatakan semangat saat diajak untuk ikutan acara bertema ‘Dari Perempuan untuk Perempuan’ itu.

Tetapi, lulusan SMA Negeri 1 Surabaya ini memajang aneka jenis tas, dompet, dan tempat tisu yang dia buat sendiri dengan teknik decopage. Meski dibuat dari bahan daun pandan, beraneka jenis barang yang dipatok dengan harga mulai Rp 80.000 hingga Rp 150.000 itu terkesan mewah.

“Perawatan tas ini sangat mudah. Tidak rusak jika kena air karena sudah dipoles pernis,” katanya.  

Sri Wahyuni menyatakan bangga lantaran aneka barang yang dibuat dengan teknik decopage itu konsumennya bahkan sudah sampai luar negeri.

“Yang pesan ada yang dari Turki. Kebetulan dia lihat foto yang saya posting di media sosial, lalu memesan lewat anaknya yang kebetulan kuliah di Yogyakarta,” urainya.

Menurut Elgar Gumilang, Public Relations Luminor Hotel Jemursari Surabaya,“Acara ini adalah wujud cinta antar sesama manusia, khususnya para wanita dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional melalui kegiatan yang positif.”  dit

Comments are closed.