Desainer Pemula dan Senior Kolaborasi di ‘Parade 101 Kebaya Milenial’, Hadirkan Busana untuk Pagi Hingga Malam

0
1662
Untuk pertama kalinya 13 desainer pemula hingga yang senior gabung dalam sebuah gawe besar bertajuk ‘Parade 101 Kebayar Milenial’ di Atrium Grand City Mall Surabaya.

iniSURABAYA.com – Sebanyak 101 model melenggang dibalut kebaya kreasi 13 desainer di catwalk di Main Atrium Grand City Surabaya, Sabtu (20/4/2019) malam.

‘Parade 101 Kebaya Milenial’ ini hasil kerja besar New Next Management di bawah komando trio Bungsu Arif Santoso, Nunky Jayanti Putri, dan Embran Nawawi yang bertekad membawakan konsep One Stop Shoping di dunia fashion.

Uniknya, pentas yang disajikan dalam rangka Hari Kartini ini menampilkan karya para desainer yang beragam, mulai yang pemula macam Buba Jayanti Kartini dan Imam Mustafa hingga yang Ayok Dwipancara dan Aryani Widagdo.

“Khusus Ayok ini juga special karena sudah lama tidak berkarya,” kata Embran Nawawi, salah satu tokoh di balik New Next Management.  

Para desainer ini hanya diberi waktu seminggu untuk merealisasikan gagasannya untuk kemudian diperagakan di atas panggung. Tiap desainer membuat 3-5 baju, tetapi ada juga yang bikin 10-15 busana.

“Yang ada tolong dibagusin lagi, atau bikin baru,” tegas Embran.

Mengenai penggunaan istilah ‘milenial’ dalam pementasan Hari Kartini ini, Embran menyatakan dia dan kawan-kawannya mencoba mempelajari filosofi RA Kartini.

“Semangatnya kan berangkat dari keterpurukan jadi sesuatu yang baru. Ini sama dengan milenial yang berontak dari malas-malasan sampai akhirnya bisa berkarya,” tuturnya.

Embran menandaskan, bahwa ‘milenial’ tak hanya berkonotasi yang muda tetapi lebih pada perubahan yang diharapkan terjadi pada masyarakat. “Ini kerja besar pertama yang melibatkan banyak pihak mulai desainer, MUA, dan model. Mereka bersama-sama hadir tanpa melihat perbedaan status sosial. Yang ada adalah karya kebaya yang bisa mempengaruhi banyak orang,” ucapnya.

Agar terlihat bervariasi, menurut Embran, acara ‘Parade 101 Kebaya Milenial’ dibagi dalam tiga sesi, yaitu siang, sore, dan malam.

“Bagi saya, milenial adalah timeless mulai dari pagi hingga ketemu pagi lagi. Jadi kebaya yang bisa dipakai pun dari pagi sampai malam hari bahkan bisa dipakai pada parade-parade besar,” ungkapnya.  

Pementasan yang baru pertama kalinya disajikan bagi penikmat fashion Surabaya ini juga didukung oleh 12 make up artist (MUA), seperti Paula Kohar, Nanin, Arik Asmara, hingga Jane. Tiap MUA mendandani 3-4 model.

“Hebatnya adalah, bentuk make up bisa jadi sama, tetapi begitu kena baju make up bisa setara dengan bajunya,” cetus Embran.    

Yang juga tak biasa adalah desain panggung yang dibuat melingkar menyerupai huruf ‘O’. Dengan model panggung seperti ini penonton jadi lebih leluasa menyaksikan gerakan model dari sudut ke sudut. 

“Ini untuk pertama kalinya diperagakan 101 kebaya yang diharapkan bisa menjadi inspirasi para wanita yang sedang merayakan Hari Kartini,” cetus Nunki Jayanti Putri. dit

Comments are closed.