

iniSURABAYA.com – Pameran Fotografi Pararel ‘Jeune Creation (Cipta Karya Muda)’ yang disajikan Institut Francais Indonesia (IFI) Surabaya bersama House of Sampoerna (HoS) menghadirkan karya dua fotografer Prancis, Erell Hemmer dan Remi Decoster.
Pameran yang berlangsung mulai Jumat (12/4/2019) hingga 27 April 2019 ini disajikan di dua tempat berbeda. Karya Erell dipajang di sebuah kontainer di halaman House of Sampoerna, sedang kreasi Remi dipamerkan dalam Galeri Paviliun.
Berbeda dengan Errel, Remi memilih kota Bangkalan, Madura sebagai objek inspirasi karyanya. Di sana ia fokus membidik kegiatan-kegiatan warga Bangkalan yang berprofesi sebagai penata rias, penata busana, dan penyelenggara acara-acara meriah.
Dari hasil observasinya selama kurang lebih dua bulan tersebut, ia berhasil mengumpulkan sekitar 43 karya foto yang sekarang terpajang di Galeri Paviliun House of Sampoerna Surabaya.
“Bagi saya Madura memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri, baik dari segi bahasa maupun tradisinya. Karena itu saya tertarik untuk mengeksplorasi Madura, khususnya di kota Bangkalan,” ujar Remi yang dalam kesehariannya juga berprofesi sebagai sutradara film dokumenter.

Uniknya, karya-karya Remi dapat dinikmati layaknya cerita dongeng. Karena karyanya memiliki satu kesatuan yang apabila diruntut satu per-satu akan menghasilkan cerita yang bersambung.
Ceritanya sendiri dikemas dalam bentuk dongeng. Oleh sebab itu, ia mengangkat topik pendekatan sosial dengan model penceritaan dongeng ala Indonesia dan diberi judul ‘L’ogre de Gergasi (Raksasa Gergasi)’.
“Saya menghadirkan karya foto dengan gaya bertutur seperti dongeng. Ini saya karang sendiri ceritanya dan terinspirasi dari karakter raksasa Indonesia yaitu Gergasi. Tapi tokohnya nyata, lalu dikemas layaknya dongeng,” ungkapnya.
Di sisi lain, ini merupakan pertama kalinya House of Sampoerna Surabaya menampilkan sebuah pameran foto kontemporer.

“Gelaran karya fotografi ini menunjukkan perbedaan cara pandang terhadap kebiasaan yang terjadi di sekitar kita. Hal-hal yang dianggap sederhana dapat menjadi sesuatu yang menarik bagi orang lain,” tutur Rani
Anggraini, Manager House of Sampoerna Surabaya. Rani menambahkan, pameran ini diharapkan bisa membuat generasi muda semakin peka terhadap adat dan budaya sebagai inspirasi dalam berkarya. ita