iniSURABAYA.com – Usai bulan puasa dan Idul Fitri biasanya disusul ‘musim pernikahan’. Banyak gelaran pernikahan dilakukan pasangan pengantin beberapa saat setelah Lebaran.
Bagi calon pengantin yang belum punya pandangan tentang wujud prosesi pernikahan yang akan dilakukan nanti, wedding exhibition ‘Mitra Pernikahan Indonesia’ coba menghadirkan berbagai macam tenant dari vendor-vendor pernikahan mulai dari dekorasi, baju pengantin, tata rias, photo, dan suvenir.
Calon pasangan maupun keluarga calon pengantin bisa mendapatkan informasi langsung dari masing-masing vendor selama kegiatan pameran yang berlangsung di Dyandra Convention Hall Surabaya hingga Minggu (19/5/2019).
Memasuki area gedung area pameran, pengunjung disambut dekorasi bernuansa tradisional. Pameran pernikahan ini menjadi pameran terlengkap yang menghadirkan beragam inspirasi mengenai pesta pernikahan.
Mitra Flower Decoration sebagai penggagas acara ini tidak sekedar menyajikan tenant-tenant dari vendor, tapi juga menghadirkan fashion show busana pengantin dan pertunjukan seni budaya Jawa.
“Kami ingin mengangkat sekaligus mempromosikan budaya Nusantara. Ada 80 vendor yang tergabung di pameran ini. Rata-rata berdomisili di Surabaya dan sekitarnya,” ujar Sumitro, Ketua Pelaksana Wedding Exhibition.
Menurut Sumitro yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (Aspedi), dalam pameran ini banyak ditampilkan berbagai adar pengantin dari berbagai daerah. Diantaranya prosesi pernikahan adat Solo yang pakem, mulai dari tata cara siraman, midodaren, hingga teluk panggih yang memiliki makna tersendiri pada setiap tahapan prosesinya.
“Kami juga ingin memberikan edukasi kepada anak muda yang mulai merintis usaha bisnis pesta pernikahan, tetapi mereka belum paham dan mengetahui dasar filosofinya,” kata Sumitro.
Sementara Agus Budi Sentosa, Ketua Himpunan Perusahaan Penata Tata Acara Indonesia (Hastana) mengungkapkan bahwa ‘Mitra Pernikahan Indonesia’ merupakan wujud terima kasih kepada para pemangku adat, perias, dan MC tradisional.
“Kami ingin menyampaikan bahwa tradisional itu elegan dan tidak kuno. Dalam sebuah prosesi, ada banyak doa dan harapan yang besar. Ini yang harus diketahui anak muda atau calon pengantin,” tuturnya.
Meskipun pernikahan tradisional sangat ditonjolkan di pameran ini, namun tetap menghadirkan beragam busana, tata rias, dan pernak-pernik pernikahan yang dikemas secara modern dengan berbagai pilihan.
Gheatri, salah satu pengunjung pameran ini mengatakan dia sangat terbantu atas kehadiran tenant-tenant di pameran tersebut. Apalagi dirinya memang sedang memulai untuk mempersiapkan acara pernikahan.
“Sengaja kesini mau lihat-lihat siapa tahu ada vendor yang cocok,” tegasnya. ita