Dimana Para Elit Eropa Berpesta di Masa Kolonial? Yuk Telusuri di Program ‘Rekreasi Kota Kolonial’ ini

0
1286
Selama periode bulan Juni 2019, House of Sampoerna menggelar program Surabaya Heritage Track dengan tema ‘Rekreasi Kota Kolonial’. (foto-foto: dok. House of Sampoerna)

iniSURABAYA.com – Ingin menikmati dan merasakan kembali kehidupan bangsa Eropa di Surabaya yang sempat ‘hidup’ di masa penjajahan?

House of Sampoerna kembali menggelar program tematik tur Surabaya Heritage Track (SHT) yang kali ini mengangkat tema ‘Rekreasi Kota Kolonial’.

SHT yang diadakan selama tanggal 7–30 Juni 2019 itu mengajak masyarakat untuk melihat serta mengunjungi tempat wisata seperti kawasan Jalan Tunjungan, Balai Pemuda di Jalan Gubernur Suryo No 15, serta Graha Es Krim Zangrandi di Jalan Yos Sudarso No. 15.

“Melalui tur tematik SHT yang diselenggarakan pada periode tersebut, kami ingin memperkenalkan sejarah kota Surabaya serta berbagai bangunan dan kawasan yang memiliki nilai sejarah tinggi,” kata Rani Anggraini, Manager House of Sampoerna.

Rani lalu mengungkapkan bahwa pada masa kolonial, Surabaya merupakan kota yang semarak dengan ragam sarana hiburan bagi warganya. Utamanya setelah kawasan Boven stad (kota bawah) di sekitar Ketabang, Darmo dan Gubeng dikembangkan menjadi areal hunian bagi orang-orang Eropa.

Surabaya menjadi meriah dengan aneka restoran, bioskop, hotel, pusat perbelanjaan dan klub dansa, bagi mereka yang ingin bersosialisasi atau sekedar melepas penat di ujung hari.

Tunjungan straat dikenal sebagai pusat komersil kota. Diwarnai deretan pertokoan seperti Whiteaway Laidlaw, Hoen Kwee Huis dan lainnya. Kawasan ini makin menarik antusiasme warga dengan adanya trem yang melintas.

Urusan bersantap sedap pun tidak kalah semarak. Renato Zangrandi’s Ijsplais, Grimm and Co maupun Hellendoorn, memenuhi selera para elit Eropa dengan roti, pastri, maupun Rijsttafel yang sangat populer kala itu.

Klub elit untuk berdansa dan menonton pertunjukkan pun tak pernah lengang. De Simpangsche Societeit di sudut Jalan Simpang menjadi andalan para elit Eropa untuk berkumpul.

Menurut Rani, ‘Rekreasi Kota Kolonial’ ini bisa dinikmati setiap hari Jumat sampai Minggu, mulai Jumat (7/6/2019) hingga 30 Juni 2019 pada pukul 15.00–16.30. dit

Comments are closed.