
iniSURABAYA.com – Mengelola sebuah usaha memang tidak mudah. Jika tidak tepat menerapkan strategi bisa gulung tikar alias bangkrut akibat ketatnya persaingan.
Dan di era digital ini, kalangan pengusaha biasanya mengalihkan bisnis offline mereka ke online agar bisa bertahan. Tetapi, perjalanan bisnis yang dilakoni dua sahabat, Putri Katianda dan Kara Nugroho justru sebaliknya, dari online ke offline.
“Kami sudah mulai bisnis sepatu ini secara online sejak 2015. Awalnya kami posting lewat media sosial macam Whatsapp, Line, lalu bikin website dan Instagram,” ungkap Kara Nugroho, Creative Director & Co-Founder PVRA Land kepada iniSurabaya.com.
Setelah merasa kuat di jaringan
online, akhir tahun lalu dua wanita cantik ini menjajal peluang bisnis sepatu
ini secara offline. “Karena secara online, PVRA sudah kuat. Kami sudah mengenal
market,” imbuhnya.
Semula mereka hadir di Plaza Indonesia, Jakarta. Setelah eksis selama empat bulan mereka mengalihkan usaha ke Pacific Place, Jakarta.
“Yang di Pacific Place ini dari awal tahun sampai sekarang masih eksis,” ucap Putri Katianda, Managing Director PVRA Land.
Setelah dapat respons bagus, lalu
timbul keinginan untuk mencoba ke kota lain. Dan pilihannya adalah Surabaya. “Fakta
permintaan dari konsumen Surabaya juga bagus,” kata Putri.
Keduanya optimistis bisnis secara pop-up store ini bisa bertahan. “Karena kalau mau beli sepatu orang mau coba. Mereka mau pegang, melihat ukurannya apa cocok dengan kakinya,” cetus Putri.
Alasan lainnya,”Karena terlahir dari online, maka komunitasnya sudah terbentuk dulu. Karena market sudah terbentuk, maka kami PD (percaya diri) untuk masuk ke Surabaya.”
Kekuatan komunitas konsumen yang terus mereka jaga inilah yang membuat keduanya yakin akan ada konsumen yang akan bersedia datang untuk memilih sepatu yang diinginkan.
“Karena selama ini mereka beli online tidak bisa lihat langsung barangnya,” pungkas Kara. dit