
iniSURABAYA.com – Surabaya tak patah arang untuk terus mengupayakan moda transportasi massal bagi warganya. Setelah gagal mewujudkan hadirnya trem, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mempersiapkan moda transportasi Subway yang menyambungkan (baca: interkoneksi) zona wilayah perekonomian di Kota Pahlawan ini.
Gagasan ini disampaikan Whisnu Sakti Buana, Wakil Walikota Surabaya usai menghadiri agenda Pemeriksaan Kesehatan Mata 6000 Pelajar se-Surabaya di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Rabu (31/7/2019).
Whisnu menyatakan moda transportasi bawah tanah ini mulai dipikirkan dan dipersiapkan sejak sekarang. “Moda transportasi subway tersebut didukung Feeder Terminal,” ungkap politisi PDIP ini.
Sehingga keberadaannya tidak sama dengan pengembangan MRT yang sudah ada di Jakarta.”Jakarta memang sudah memulai namun melihat kondisi penataannya sudah terlambat. Surabaya jangan sampai seperti itu,” cetus pria yang biasa disapa WS ini.
Ide dari wakil walikota ini merancang subway sebagai infrastruktur yang membangun interkoneksi ekonomi antara Surabaya barat, timur dan pusat. Namun, dikatakan Whisnu, subway tidak akan meninggalkan moda angkutan umum maupun angkutan online yang sudah eksis.
Angkutan umum dan online nantinya bisa mengambil penumpang dari perumahan dan perkampungan menuju terminal subway. “Dan itu bisa dibiayai APBD sehingga gratis bagi warga,” imbuhnya.
Pembiayaan angkutan umum seperti angkot, ojek online maupun Taksol akan dihitung per-kilometer. “Tidak merugikan juga keberadaan MRT,” kata mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini.
Lebih lanjut, politisi yang kini duduk di DPD PDIP Jatim tersebut menekankan, persiapan pengadaan subway akan dikoordinasikan lebih awal dengan legislatif di DPRD Surabaya. dit