
iniSURABAYA.com – Penyanyi religi, Maher Zain, bakal menyapa penggemarnya di delapan kota di Indonesia lewat ‘Konser Silaturahmi Maher Zain’ pada bulan November mendatang.
Pertunjukan spesial itu akan diawali dari Jakarta pada 9 November 2019. Kemudian berlanjut di Bandung, Solo, dan Surabaya.
Berikutnya penyanyi kelahiran 16 Juli 1981 ini juga hadir di Medan dan Palembang. ‘Konser Silaturahmi Maher Zain’ akan berakhir di Makasar pada 27 November 2019.
Selama tour di Indonesia, Maher Zain tidak
sendirian. Pelangi Biru Maharaya dan Sound Rhythm selaku penyelenggara akan
menghadirkan musisi dan penyanyi pendamping di setiap kota yang akan dikunjungi
Maher Zain.
Nama-nama yang sudah dipastikan bakal mendampingi aksi Maher Zain adalah D’Masive, Wali Band, dan Sabyan Gambus. Selain itu juga ada Fatin Shidqia Lubis, serta Fadly Rindra & Friends.
Komposisi pengisi acara ini diakui untuk
merepresentasikan sebuah pertunjukan musik yang meleburkan tiga napas religi
dari tiga generasi yang berbeda.
Penampilan konser Maher Zain tersebut menjadi yang ketiga kali di Indonesia. Sebelumnya musisi asal Swedia berdarah Lebanon ini pernah konser di Indonesia pada 2011 dan 2016.
Menurut Adep Husni, CEO Pelangi Biru
Maharaya, ‘Konser Silaturahmi Maher Zain’ bakal menjadi momen penting di saat
bangsa Indonesia menghadapi karut marut pasca Pemilu dan Pilpres beberapa waktu
lalu.
“Sesuai nama acara, ‘konser silaturahmi’, diharapkan lewat pertunjukan musik ini semua bisa kembali bergandengan tangan dari kalangan mana pun. Semua bisa hadir di konser ini mulai anak-anak hingga dewasa,” ucapnya kepada iniSurabaya.com.
Menurut Adep, ‘Konser Silaturahmi Maher Zain’ juga akan istimewa karena sebagian hasilnya akan disumbangkan ke pihak-pihak yang membutuhkan.
“Kami sudah mencatat beberapa kejadian di negeri ini yang memerlukan perhatian kita semua,” cetus Adep.
Kondisi yang memprihatinkan itu, lanjut Adep, adalah gempa di Palu dan Banten. “Belakangan kan ada lagi itu gempa di Ambon dan Manado. Kami juga concern pada musibah kabut asap di Sumatera dan Kalimantan,” urainya. dit