
iniSURABAYA.com – Rumah Sakit Wiyung Sejahtera Surabaya punya kebiasaan menarik yaitu mengajak pasien dan keluarganya untuk mencuci tangan dengan benar.
Aksi yang diterapkan pada pasien beserta keluarganya yang sedang menunggu di rumah sakit itu biasa dilakukan setiap Sabtu dan Minggu pada minggu kedua setiap bulan.
Tetapi, kegiatan mengajak pasien dan
keluarga pasien memiliki kepedulian terhadap kesehatan itu secara khusus
diterapkan pada Selasa (15/10/2019). Dalam rangka memperingati Hari Mencuci
Tangan dengan Sabun se-Dunia yang jatuh pada tanggal 15 Oktober, rumah sakit di
kawasan Surabaya Barat itu mengajak pasien dan keluarganya melakukan gerakan
mencuci tangan.
Suasana pun jadi seru. Sebab seluruh pasien dan keluarganya yang ada di Poli Spesialis serta rawat inap bersama-sama melakukan gerakan mencuci tangan memakai hand sanitizer atau sabun cair.
Dokter Nilam Dewi, Ketua Komite PPI (Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi) RS Wiyung Sejahtera
memberi arahan mengenai tahapan mencuci tangan yang benar. “Untuk mencegah
infeksi ada enam langkah mencuci tangan yang benar,” ujar Nilam Dewi.
Pertama, lanjut Nilam, ratakan sabun dengan menggosokkan pada kedua telapak tangan. Berikutnya, gosok punggung tangan dan sela-sela jari. “Lakukan ini pada kedua tangan,” urainya.
Nilam menambahkan, gerakan
selanjutnya adalah menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
kedua tangan. Disusul menggosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan
saling mengunci.
Yang kelima, gosok ibu jari kiri dengan diputar dalam genggaman tangan kanan. “Lakukan juga pada ibu jari kanan,” pinta Nilam.
Yang terkakhir, menurut Nilam, adalah mengusapkan ujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak tangan kiri. “Lakukan juga pada ujung kuku kiri. Selanjutnya dibilas,” imbuhnya.
Edukasi yang disampaikan Nilam Dewi itu diikuti para pasien dan keluarganya yang kebetulan sedang mendampingi pasien. Seluruh karyawan RS Wiyung Sejahtera turut ambil bagian mendampingi aksi cuci tangan bersama tersebut.
“Kami ingin menanamkan semangat peduli terhadap kesehatan,” cetus Nilam Dewi.
Nilam berharap sosialisasi gerakan mencuci tangan tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama pasien dan keluarga pasien yang berada di lingkungan rumah sakit.
“Karena mereka berisiko lebih cepat terpapar oleh kuman, bakteri dan virus,” tegasnya.
Dari ungkapan sejumlah pasien maupun keluarganya ternyata banyak yang masih belum mengerti tentang tahapan mencuci tangan yang benar.
“Saya baru tahu cara mencuci tangan yang benar, selama ini saya pikir cuci tangan biasa saja sudah bersih” ujar Dyah Ayu, pasien yang mengaku tinggal di Manukan Wasono. dit