
iniSURABAYA.com – Di era modern, pahlawan bisa punya pengertian lebih luas, tetapi tetap pada koridor berjuang dan memberi makna pada lingkungan sekitarnya.
Pahlawan di mata milenial ini pula yang kini dipajang di Galeri Paviliun House of Sampoerna Surabaya. pameran bertajuk ‘Ruang Juang’ itu digelar selama 15 November-7 Desember 2019.
Sebanyak 29 mahasiswa yang tergabung
dalam Airlangga Photography Society Universitas Airlangga (APS Unair), dan Unit
Kegiatan Mahasiswa Fotografi (Ukafo) ITS berkaloborasi menghidupkan makna kata
pahlawan menurut versi mereka masing-masing.
‘Ruang Juang’ digunakan sebagai media untuk menuangkan ekspresi para fotografer berdasarkan pengalaman pribadi melalui lensa masing-masing. Ragam cerita, jasa, maupun makna menjadikan pahlawan memiliki arti dan eksistensi yang tidak terbatas ruang dan waktu.
Pahlawan tidak melulu seseorang yang
selalu mempertaruhkan nyawa, maupun seseorang dengan kemegahan atau cerita heroik.
Masyarakat dapat menemukan pahlawan dengan sederhana dalam kehidupan.
Reswati dari APS Unair melalui karyanya berjudul ‘Penatu Asa’, bercerita tentang seorang ibu yang berprofesi sebagai buruh cuci. Profesi sederhana ini sering kali di pandang sebelah mata. Namun keberadaannya sangat penting serta dibutuhkan sebagian besar masyarakat.
Sedang Arsyad Susanto dari Ukafo ITS
menghadirkan karya foto berjudul ‘Dia dan Mereka’. Potret seorang petugas di kebun binatang yang
sedang memberikan makanan kepada seekor jerapa.
Baginya makna kata pahlawan itu sangat beragam dan bisa datang dari kalangan mana saja. ”Pameran ini merupakan hasil buah pikir tentang bagaimana aku, kamu, kita semua dalam memaknai pahlawan bagi diri masing-masing, serta bagaimana mengenang dan mengapresiasinya,” tegas Diaz, Ketua Pameran ‘Ruang Juang’.
Diaz menambahkan,“Di ruang ini, lahirlah
pahlawan-pahlawan tafsiran dan perspektif satu persatu peserta pameran yang
telah dituangkan melalui media fotografi dalam satu ruang, yaitu Ruang Juang.”
Rani anggraini, Manager House of Sampoerna juga berharap agar generasi muda mampu memaknai dan menjadi pahlawan bagi lingkungan sekitar.
“Kepahlawan saat ini bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, tetapi dapat memberikan dampak yang besar masyarakat,” ujarnya. mg5/mg1