
iniSURABAYA.com | SIDOARJO – Bambang Haryo, mantan anggota DPR RI prihatin atas minimnya perhatian kalangan perbankan pada pelaku UMKM. Ini terbukti dari sulitnya pengusaha UMKM mendapatkan pinjaman dana untuk kegiatan yang mereka lakukan.
“Saya melihat perbankan tidak peduli terhadap pengusaha UMKM. Padahal risiko KUR UMKM hanya 0,001 persen, sedangkan KUR pengusaha infrastruktur sekitar 3-9 persen,” begitu tegasnya saat jadi keynote speaker di acara ulang tahun ke-4 Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Jawa Timur, Sabtu (14/12/2019).
Fakta itu,
lanjut Bambang Haryo, membuktikan bahwa pengusaha UMKM jauh lebih hebat. “UMKM
penumbuh ekonomi seharusnya pemerintah lebih memperhatikan kredit usaha UMKM
aktif di Jatim sebesar 57 persen,” tegasnya.
Dirut PT Dharma Lautan Utama ini menekankan seharusnya perbankan lebih memperhatikan UMKM. “Nanti saya datangkan Dirut Bank Mandiri dan BRI ke Jatim untuk bertemu dengan para ibu pengusaha muslimah,” katanya berjanji.
Dalam kesempatan itu, Bambang Haryo juga mengkritisi birokrasi dalam pengurusan ijin usaha makanan minuman yang harus memiliki ijin sertifikasi PIRT waktu pengurusan sebulan dan pengurusan sertifikasi halal hampir setahun dari MUI.
Selain itu, untuk usaha pakaian harus memiliki sertifikasi SNI perlu waktu tiga bulan untuk pengurusan. Lamanya proses ijin tersebut tak sesuai program Presiden Jokowi yang hanya tiga jam perijinan langsung jadi.
Acara bertema ‘Funtastic
Four Celebration’ yang berlangsung di Hotel Sofia, Juanda itu juga diisi
pemberian penghargaan kepada empat tokoh perempuan di Jatim yang dinilai
sebagai perempuan penuh dedikasi terhadap karir dan keluarganya. Mereka adalah Fatma
Syaifullah Yusuf, Arumi Emil Dardak, Deny dan Ika.
Menurut Miming Merina SSos SH MM, Ketua Ipemi Jatim, dalam kurun waktu empat tahun banyak anggota Ipemi Jatim berhasil meraih penghargaan di ajang nasional maupun internasional.
Salah satunya Fatma Saifullah Yusuf yang mendapatkan penghargaan sebagai pembina Ipemi terbaik seluruh Indonesia. “Alhamdulillah dalam perjalanannya Ipemi Jatim berhasil mendirikan cabang di kota dan kabupaten di Jawa Timur. Saat ini baru 20 kabupaten/kota yang sudah ada cabangnya,” tutur Miming.
Miming mematok target cabang Ipemi akan hadir di 38 kabupaten/kota di Jatim. “Kami tentu berharap dukungan dari instansi pemerintah maupun swasta terhadap kegiatan Ipemi,” tandasnya.
Miming juga menyatakan keinginan Ipemi untuk mencetak seribu pengusaha muslimah baru setiap tahunnya. “Kami mengharapkan anggota startup dapat bergerak menjadi menengah dan yang menengah menuju yang mandiri. Semoga keluarga Ipemi dapat mandiri dalam berbisnis,” ucapnya. dit