Warga Gunung Anyar Terpapar Covid-19, Pemkot Lakukan Penyemprotan Pakai Drone

0
778
Pemkot Surabaya menggunakan drone untuk kegiatan penyemprotan disinfektan di sejumlah sudut kampung dan perumahan di wilayah kota ini.

iniSURABAYA.com – Pemerintah Kota ( Pemkot) Surabaya terus melakukan penyemprotan disinfektan menggunakan teknologi drone. Kali ini, penyemprotan ditujukan di empat kelurahan di wilayah Kecamatan Gunung Anyar, Kamis (26/3/2020).

Empat kelurahan itu terdiri dari Kelurahan Gunung Anyar, Rungkut Tengah, Rungkut Menanggal dan Gunung Anyar Tambak. “Penyemprotan tidak hanya dilakukan di area protokol. Namun, menyasar juga di perkampungan dan komplek,” tegas Irvan Widyanto, Kepala Satpol PP Kota Surabaya.  

Apalagi, lanjut Irvan, di kawasan Gunung Anyar ada warga terkonfirmasi positif Covid-19. “Sehingga kami perlu melakukan penyemprotan disinfektan ini, tapi meminimalisir petugas. Makanya menggunakan drone,” tandasnya.  

Untuk penyemprotan kali ini, pihak Satpol PP menyiapkan 700 liter cairan disinfektan. Meski durasi terbang drone sekitar lima sampai 10 menit, petugas akan melakukan pengisian ulang tiap kali pesawat tanpa awak itu kehabisan cairan.

“Kami harap 700 liter ini dapat mengcover wilayah Gunung Anyar, terutama komplek dan perkampungan,” imbuhnya.  

Irvan mengaku pemanfaatan teknologi drone ini lebih aman bagi para Satuan Petugas (Satgas). Hal ini sesuai arahan Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya yang menginstruksikan agar meminimalisir petugas di lapangan dalam penyemprotan disinfektan ketika sudah ada drone.  

Sebagaimana diketahui, Pemkot Surabaya mulai menggunakan drone untuk aksi penyemprotan disinfektan di sejumlah kawasan Kota Pahlawan ini sejak Senin (23/3/2020).

Tri Rismaharini memimpin langsung penyemprotan disinfektan melalui drone ini saat penyemprotan di jalanan dan Kampung Kebangsren Kecamatan Genteng Kali, Surabaya.

Risma berharap penyebaran cairan disinfektan menggunakan drone ini bisa lebih massif ke berbagai penjuru kota. Risma yang menjalani periode kedua sebagai Wali Kota Surabaya ini mengaku sebenarnya alat drone itu digunakan untuk pertanian.

Cara tersebut dinilai sangat efektif untuk menyemprot wilayah perkampungan mengingat banyak kabel yang bergelantungan. Dia juga memastikan bahwa akan mengerahkan semua resource untuk mengejar waktu dalam mengantisipasinya.

“Untuk menekan lebih banyak korban, kami kerahkan cara apapun. Makanya kami dikejar waktu,” ungkapnya.  

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga mengerahkan pasukan tim Walang Kadung milik Dinas Pemadam Kebakaran untuk mensterilisasi rumah warga dengan semprotan cairan desinfektan.

“Semua kami optimalkan, termasuk tim Walang Kadung juga keliling,” tegasnya.  

Sementara itu, M Teguh Alimudin, Direktur Pemasaran NPC Lab mengatakan drone yang digunakan untuk menyemprotkan disinfektan kali ini memiliki enam baling-baling (hexacopter) dengan berat 50 kilogram. Drone ini dapat menampung kapasitas air sebanyak 20 liter. 

“Kali ini kami isi disinfektan sesuai batas maksimal yaitu 20 liter. Drone ini lebih bisa menjangkau kemana-mana,” ungkapnya. dit

Comments are closed.