
iniSURABAYA.com – Gerakan sosial untuk pekerja jalanan makin marak dilakukan kelompok masyarakat di Surabaya. Kali ini para jurnalis yang biasa meliput agenda lifestyle berinisiatif melakukan hal yang sama.
Untuk memudahkan aksi amal tersebut, Jurnalis Lifestyle Berbagi menggandeng Sanosil Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang alat kesehatan.

Langkah awal yang dilakukan Jurnalis Lifestyle Berbagi menyasar para pengemudi ojek online dan pengemudi taksi yang biasa mangkal di area Plaza Marina. Selain itu, juga para pedagang di kawasan tersebut pada Jumat (10/4/2020).
“Saya bersyukur akhirnya bisa dapat
hand sanitizer, karena selama ini susah sekali memperolehnya,” ujar Satrio
penambal ban di dekat Plaza Marina.
Komentar serupa dilontarkan Agung. “Kalau pun ada harganya sangat mahal. Nggak terjangkau lah buat saya yang penghasilan sehari-hari terus merosot karena masyarakat lebih banyak tinggal di rumah sesuai himbauan pemerintah,” kata pengemudi taksi ini.
Agung mengaku nekad tetap bekerja
demi menghidupi keluarganya. “Gimana lagi. Kalau nggak gini ya anak-anak saya
makan dari mana,” celetuknya.
Dalam setiap aksinya, selain hand sanitizer Jurnalis Lifestyle Berbagi juga membagikan 100 paket nasi bungkus yang semuanya disediakan oleh Sanosil Indonesia.
“Kami jadwalkan turun ke jalan setiap hari Jumat, dan titik target kami akan berpindah-pindah,” tandas Lukman, Koordinator Jurnalis Lifestyle Berbagi.
Sementara Gilang Pratama, Product
Manager Wahana Gumilang Group, perusahaan perwakilan Sanosil Indonesia menyatakan
pihaknya sengaja menggandeng banyak komunitas dan lembaga sosial, termasuk
media untuk mengedukasi masyarakat dalam meningkatkan pola hidup sehat dengan
memakai hand sanitizer yang berkualitas.
“Inti dari kegiatan ini adalah edukasi. Harapannya masyarakat jadi terbiasa hidup bersih dengan sering mencuci tangan sehingga terhindar dari berbagai penyakit,” ungkapnya.
Melalui aksi Jurnalis Lifestyle Berbagi ini, Gilang berharap tercipta ekosistem yang saling membangun dalam upaya memberi semangat dan kekuatan pada masyarakat untuk menghadapi wabah yang sedang melanda.
“Kita kan hidup tidak sendiri. Ada
kelompok masyarakat lain yang perlu kita bantu.
Kami terus mencari dan mengembangkan jangkauan sehingga makin banyak yang bisa merasakan manfaat dari kegiatan ini,” imbuhnya.
Gilang menyatakan pula bahwa target kegiatan ini adalah masyarakat yang bergantung pada upah harian. Tetapi di sisi lain, mereka juga harus melindungi diri dari kemungkinan penularan virus.
“Kita perlu saling menguatkan,” begitu pungkasnya. dit