Dunia Tak Akan Kembali Normal, Siap Hadapi Paradigma Baru Lawan Covid-19

Achmad Yurianto, Juru Bicara Covid-19

iniSURABAYA.com – Pemerintah menegaskan harus ada paradigma baru dalam melawan Covid-19. Masyarakat harus mulai membiasakan hidup normal baru dengan selalu melaksanakan protokol kesehatan seperti cuci tangan pakai sabun, jaga jarak fisik, pakai masker dan menghindari kerumunan.

Selanjutnya, adalah mulai produktif kembali namun tetap aman dari Covid-19. Untuk itu, diperlukan cara pandang baru sebagai bagian dari adaptasi pasca pandemi Covid-19.

Bacaan Lainnya

“Seluruh dunia pun mengakui bahwa kita tidak bisa kembali ke kondisi normal seperti zaman sebelum ada pandemi Covid-19,” kata Achmad Yurianto, Juru Bicara Covid-19 sebagaimana dikutip dari situs Kementerian Kesehatan.

Menurut Yurianto, upaya normal yang baru ditujukan untuk memutus penyebaran virus. “Kita sadari penyakit ini disebabkan virus, yang kemudian menyebabkan gangguan pernafasan,” paparnya.

Ditekankan Yurianto, imbauan agar tetap menjalankan protokol kesehatan tersebut sejalan dengan masih tingginya angka penularan di tengah masyarakat. Hingga 24 Mei 2020 dengan menggunakan pemeriksaan RT-PCR dan TCM-TB jumlah pemeriksaan spesimen sebanyak 248.555 spesimen.

Hasilnya akumulasi kasus terkonfirmasi positif sebanyak 22.271 orang, jumlah kasus sembuh 5.402 dan jumlah kasus meninggal 1.372. Adapun wilayah terdampak meluas hingga 404 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi.

“Pekerjaan kita masih cukup berat, karena kami masih melakukan pemantauan di seluruh wilayah Tanah Air ini pada orang-orang yang perlu kita pantau sebanyak 42.551,” ungkapnya.

Sementara itu, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 11.389 orang. Pihaknya mengimbau bahwa proses penularan masih terjadi, sumber penularan masih ada ditengah masyarakat. Ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang Covid-19.

“Kita tidak bisa bergerak sendiri, kami berharap keluarga adalah basis perubahan perilaku secara mendasar. Mari jadikan keluarga kita keluarga yang aman dan terlindungi, sehingga kita bisa melindungi keluarga, orang lain, dan bangsa Indonesia,” tegasnya. dit

Pos terkait