iniSURABAYA.com – Menata taman dalam akuarium memang mengasyikkan. Apalagi untuk mengisi waktu di saat belum bisa leluasa beraktivitas di luar rumah seperti saat ini.
Tetapi, ada tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan dan dilalui untuk melakukan aquascaping. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan setelah lanjut pada tahap penataan.
“Pernak-pernik di dalam akuarium tidak bisa ditaruh sembarang. Harus ditata sesuai urutan,” tegas Edi Irawan, dari Surabaya Scaper Community.
Ditemui di tengah acara Live Aquascape: Set Up & Exhibition di Lower Ground Atrium Ciputra World Surabaya, Edi menambahkan, aquascape bisa dilakukan siapa saja dengan mudah.
Dan bagi pemula, perlu menyiapkan beberapa bahan sebelum mulai menghias taman. Kebutuhan dasar yang diperlukan adalah bakteri starter, pupuk, serta substrat berupa pasir malang, silica, soil, dan pasir.
Selain itu, diperlukan pula peralatan seperti akuarium, filter air, dan lampu.
Sama seperti namanya, filter berfungsi untuk menjernihkan air dari pasir yang ada di akuarium maupun kandungan mineral lainnya. “Biasanya untuk aquascape, filter yang digunakan adalah jenis tabung,” ujar Edi.
Sedang fungsi lampu, lanjut Edi, gunanya untuk membantu tumbuhan dalam air melakukan prose salami fotosintesis.
Ada pun tahapan yang dilakukan adalah meletakkan pupuk dasar khusus aquascape, bakteri starter, pasir malang (soil) secara berturutan. “Langkah selanjutnya adalah menata tanaman, disusul mengisi akuarium dengan air,” urainya
Edi mengingatkan, jika aquascape hanya digunakan untuk kegiatan jangka pendek, seperti keperluan pameran dan sejenisnya, maka lebih baik memakai soil. Tetapi jika untuk pemeliharaan jangka panjang, harus menambahkan pupuk pada bagian paling atas sebelum tanaman.
Untuk tanaman, Edi menyarankan pakai tanaman yang panjang dan hidup agar tampilan natural lebih kelihatan, seperti valesniria nana atau sejenis rumput yang tumbuh di air, cryptocoryne, dan weeping moss.
Lebih lanjut Edi menandaskan agar setelah akuarium diisi air, jangan langsung memasukkan ikan. “Harus menunggu tujuh hari dulu. Karena kalau langsung dimasukkan, air masih mengandung banyak mineral larut. Selain itu setelah tujuh hari, air lebih jernih dan ekosistem dalam akuarium mulai hidup,” cetusnya.
Selain untuk mempercantik akuarium, lanjut Edi, seni aquascape ini adalah untuk memperpanjang masa hidup ikan. “Ikan jauh lebih nyaman karena seperti sedang berada di habitatnya,” kata Edi.
Namun, Edi mengingatkan bahwa tidak semua ikan hias cocok untuk aquascape. Karena beberapa di antaranya suka memakan tumbuhan seperti misalnya koi.
“Kalau ingin menggunakan ikan cupang, juga bisa. Asal, tanaman di dalam akuarium harus disesuaikan bentuk ikan,” pesannya.
Edi menambahkan, dalam satu akuarium, biasanya bila mengisi aquascape sebanyak 50 persen, usahakan ikan hiasnya sekitar 25 persen saja.
“Supaya pergerakan ikan tetap bebas,” begitu ucapnya.
Edi menyatakan tidak ada takaran pasti untuk mengisi akuarium dan ikan. “Saya juga kira-kira aja. Pokoknya kalau hiasan sudah tampak penuh, ikan yang dimasukkan tidak perlu terlalu banyak,” urainya. dit