iniSURABAYA.com – Ini kabar gres buat para calon mahasiswa yang bakal ikuti tes Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021.
Kabar baiknya Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) segera meluncurkan sistem penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tahun 2021. Informasi bagi calon mahasiswa itu menyangkut jadwal lengkap SNMPTN 2021 berikut kuota SNMPTN 2021.
Menurut Mohammad Nasih, Ketua LTMPT, proses penerimaan mahasiswa baru di PTN akan dilaunching pada 4 Januari 2021. Diingatkan pula, agar calon mahasiswa memahami ketentuan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN 2021 maupun SBMPTN 2021.
“Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa hal yang menurut saya krusial untuk bisa selalu diingat,” kata Nasih. Dia menambahkan jika beberapa poin penting itu tidak diperhatikan maka potensi membuat calon mahasiswa gagal seleksi masuk PTN.
Beberapa hal penting yang harus dicermati calon mahasiswa adalah:
1. Telat membuat akun LTMPT
Nasih menekankan, yang paling sering mendapatkan komplain selama proses seleksi baik SNMPTN, UTBK maupun SBMPTN ialah pembuatan akun LTMPT.
“Ada beberapa siswa dan sekolah yang tidak melalukan proses sampai dengan tuntas. Ada beberapa data yang tidak sinkron, dan bahkan tidak memiliki informasi apapun seperti tentang sekolah, sehingga pada saat mengisi beberapa data menjadi salah dan tidak bisa lanjut dalam prosesnya,” paparnya
Untuk itu, Nasih mengingatkan siswa untuk benar-benar memahami ketentuan pendaftaran akun, mencari informasi resmi di laman LTMPT bila ada hal yang tidak dimengerti dan melalukan persiapan sejak awal.
“Masalah berikutnya, komplainnya itu sering kali terlambat ketika proses sudah tutup. Sehingga, tidak dimungkinkan adanya pembetulan-pembetulan,” tandasnya.
2. Lalai tanggal kegiatan penting dan ketentuannya
Seleksi penerimaan mahasiswa baru di PTN memiliki sejumlah tahapan, mulai dari mendaftar akun LTMPT, mendaftar SNMPTN, UTBK maupun SBMPTN.
Setiap kegiatan memiliki tanggal dan sejumlah ketentuan. Untuk itu, siswa perlu mengetahui, mencatat, dan memahami tanggal penting serta semua persyaratannya sehingga bisa disiapkan jauh-jauh hari.
Selain itu, hindari untuk menunda seperti menunda pendaftaran. Sehingga, bila ada yang membuat bingung, siswa masih punya cukup waktu untuk memperbaikinya.
“Persiapkan dengan sebaik-baiknya, mulai dari soal informasi, soal data, soal macam-macam. Persiapkan juga mental dan spiritualnya, dengan banyak-banyak berdoa dan tak kalah pentingnya tetap jaga kesehatan, sehingga bisa mengikuti proses keseluruhan mulai A sampai Z, baik SNMPTN maupun SBMPTN dengan sebaik-baiknya,” pesan Nasih.
3. Pembuatan akun tidak serius
Hal sederhana namun bisa menggagalkan calon mahasiswa mengikuti seleksi masuk PTN ialah akun yang tidak profesional. Nasih mencontohkan ialah pemilihan foto akun.
Tak sedikit siswa pada tahun sebelumnya yang tidak mempersiapkan dengan baik.
“Pada tahun-tahun sebelumnya, ada peserta-peserta yang mungkin karena tidak fokus atau karena memang tidak niat, fotonya itu tidak disiapkan dengan baik. Ada yang foto selfie, ada yang foto dengan pacarnya, ada yang foto dengan kucingnya, ada yang foto dengan keluarganya, atau ada yang foto dari belakang tidak kelihatan mukanya,” urainya.
Kondisi seperti itu, tegas Nasih, membuat kesempatan untuk masuk (lolos) menjadi sangat kecil. “Jangan sampai, sudah sekolah SMA berat-berat, hanya karena foto, kemudian menjadi gagal,” imbuhnya.
4. Tidak tahu daya tampung PTN
Nasih mengingatkan calon mahasiswa bahwa daya tampung PTN berbeda-beda. Kondisi itu juga perlu dipertimbangkan saat memilih prodi sebagai sebuah strategi.
Untuk SNMPTN misalnya, meski siswa ranking satu di kelas, kata Nasih, bukan jaminan diterima. Sebab, yang bersangkutan merupakan ranking satu di kelas, bukan ranking satu di pemeringkatan sekolah.
“Kami menyarankan, kalau misalnya dalam sebuah perguruan tinggi atau program studi tertentu itu, seperti di Unair misalnya, jurusan Kedokteran hanya terima 10 orang dari SMA X, maka siswa di luar peringkat 10 itu, sudah pasti tidak diterima,” urainya.
5. Proses input data ke PDSS oleh pihak sekolah
Hal krusial lain yang perlu dicermati ialah pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) oleh pihak sekolah untuk pendaftaran SNMPTN.
“Meski saat ini ada perubahan, yaitu data siswa yang bisa dimasukkan hanya yang eligible, namun menjadi titik krusial,” ujarnya.
Nasih menyatakan, krusial bila ada perbedaan seperti ada model SKS dan non-SKS, termasuk untuk siswa kelas percepatan (akselerasi) seringkali menjadi kendala dalam proses.
“Sehingga mohon disiapkan benar-benar mereka yang berada di luar kebiasaan, yang mestinya tiga tahun namun hanya diselesaikan dua tahun, ini juga menjadi titik krusial,” cetusnya. dit/dbs