iniSURABAYA.com | JAKARTA – Pesawat Batik Air rute Semarang melalui Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Jawa Tengah tujuan Jakarta melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang harus putar balik ke bandara asal usai sempat terbang 15 menit, pada Minggu (28/3/2021).
Menurut Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Batik Air, pesawat dengan nomor penerbangan ID-6355 itu lepas landas dengan jadwal keberangkatan dari Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani pada 14.15 WIB dan diperkirakan tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada 15.15 WIB.
Namun, lanjut Danang, baru terbang 15 menit, terjadi masalah yang membuat pesawat harus putar balik. Danang menyatakan, untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan, pilot memutuskan kembali ke bandar udara asal dan komunikasi dengan petugas lalu lintas udara.
“Karena ada salah satu indikator pada kokpit yang menunjukkan komponen tertentu tidak dalam posisi yang seharusnya sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kembali di darat. Keputusan pilot ini sesuai standar prosedur keselamatan udara,” ungkapnya melalui rilis yang dikirim ke redaksi iniSurabaya.
Usai diputuskan putar balik, pesawat Batik Air juga tidak bisa langsung melakukan pendaratan. Sebelum mendarat, pesawat melakukan putaran (holding) karena cuaca buruk dengan jarak pandang pendek, yang tidak memenuhi kualifikasi keselamatan untuk pesawat mendarat atau lepas landas.
“Setelah jarak pandang dinyatakan aman dan mendapatkan izin mendarat dari pengatur lalu lintas udara, Batik Air tersebut mendarat pukul 15.00 WIB,” ungkapnya.
Danang menegaskan bahwa pihaknya telah menjalankan menurut standar operasional prosedur. “Batik Air senantiasa patuh menjalankan operasional dan layanan penerbangan berdasarkan ketentuan atau peraturan yang berlaku dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang memenuhi aspek keselamatan keamanan serta sebagaimana pedoman protokol kesehatan,” tandasnya.
Danang menambahkan, Batik Air penerbangan ID-6355 itu dipersiapkan menggunakan Boeing 737-900ER registrasi PK-LBI. Pesawat tersebut mengangkut penumpang sebanyak 120 orang, beserta enam awak pesawat.
“Sesuai SOP, pengecekan pesawat sebelum keberangkatan (pre flgiht check) tetap dijalankan secara menyeluruh berdasarkan Company Maintenance Manual oleh teknisi,” paparnya.
Danang mengatakan, dari hasil pengecekan pada pesawat, dinyatakan laik terbang dan beroperasi (airworthy for flight). Dengan selesainya seluruh proses penanganan di darat selesai, maka pesawat Batik Air itu bisa terbang.
Saat ini, pesawat tersebut sudah berada di landas parkir (apron) bandar udara. Seluruh tamu diarahkan dan dibawa ke ruang tunggu guna mendapatkan informasi dan layanan lebih lanjut.
“Batik Air menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh tamu yang terganggu perjalanannya atas ketidaknyamanan yang timbul dari penerbangan ID-6355,” imbuhnya.
Dia menambahkan, Batik Air telah menyampaikan informasi sesuai perkembangan terkini dan tengah mempersiapkan kompensasi keterlambatan keberangkatan (delay management) berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Batik Air juga memberi pilihan layanan kepada tamu atau sesuai permintaan tamu penerbangan ID-6355, antara lain perubahan jadwal keberangkatan (reschedule), atau pengembalian dana dari tiket (refund). “Batik Air akan meminimalisir dampak yang timbul, agar penerbangan Batik Air lainnya tidak terganggu,” tuturnya. wid