
iniSURABAYA.com – Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (Kolcai) Chapter Surabaya terus gencar mendekatkan teknik melukis menggunakan cat air ini ke masyarakat. Salah satunya, melalui pameran bersama.
Menariknya, pameran bertajuk ‘The Magic of Watercolor’ yang digelar di Lantai G Royal Plaza mulai Senin (1/3/2021) ini tak hanya diikuti seniman kawak yang sudah memiliki jam terbang tinggi.
Dari pantauan iniSurabaya.com, pameran yang memajang sekitar 60 karya lukis cat air dari 28 pelukis ini beberapa diantaranya dihadirkan oleh pelukis yunior. Dan bahkan ada pula yang masih milenial.
Yasmin Citra Salsabila misalnya, yang di pameran ini menghadirkan karya bertajuk ‘Aku Indonesia’. Juga Khoirul Huda yang menyuguhkan karya berjudul ‘Ngglendot’. Sedang Zeta Ranniry Abidin unjuk karya berjudul ‘Menunggu’.
Budi Bi, Ketua Pelaksana Pameran ‘The Magic of Watercolor’ merespons positif keikutsertaan pelukis cat air yunior ini. “Tujuan Kolcai memang mengajak anak muda ikut aktif melukis cat air, agar tidak mengesankan pelukis cat air hanya mereka yang sudah beruban,” kata Budi Bi sambil tertawa.
Menggeluti seni melukis cat air, lanjut Budi Bi, tidak harus jadi pelukis. “Anggap sebagai penyaluran hobi, ekspresikan diri. Nggak harus berkarier pelukis!” cetusnya sambil tertawa.
Budi Bi kembali menekankan bahwa pameran itu sebagai salah satu wujud misi Kolcai yaitu mengenalkan cat air ke masyarakat. “Ayo menggambar pakai cat air, karena mudah dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Seniman berambut panjang ini lalu membandingkan dengan melukis pakai cat minyak atau acrylic. “Selain bau, jika kena anak-anak kan bahaya. Sebab (cat minyak) banyak mengandung bahan kimia,” paparnya.
Sedang cat air, lebih banyak pakai pewarna alam, sehingga warna yang dihasilkan pun lebih transparan, mudah larut dengan air karena zat kimia sedikit.
Meski begitu, Budi Bi mengakui, melukis cat minyak dan cat air punya sisi keunikan berbeda. Melukis pakai cat air praktis karena hanya butuh kertas dan air untuk mencampur catnya.
“Tetapi melukis cat air bisa menghasilkan karya ‘ajaib’ ketika menghasilkan efek mblobor. Dan itu tidak bisa diulang dengan hasil yang sama!” tandasnya
Ditekankan Budi Bi, kelebihan cat air karena bisa ‘mblobor’ ini tak bisa diperoleh ketika melukis pakai cat minyak.
Budi menyatakan pula bahwa melukis cat air bisa dilakukan di kanvas dan tidak harus di kertas. Memang diperlukan perlakuan khusus sebelum menggoreskan cat air ke atas kanvas ini.
“Kalau murni kanvas, (cat air) tidak bisa menyatu. Jadi kanvas perlu di gesso (cat pelapis kanvas agar bisa dilukis cat air, Red) dulu,” tuturnya.
Perlakuan khusus di-gesso ini diperlukan agar ketika menggoreskan cat air tidak ‘lari’ karena (kanvasnya) licin. “Kalau di-gesso airnya bisa terserap ke kanvas,” bebernya.
Di pameran ‘The Magic of Watercolor’ ini Budi Bi memajang empat karya. Salah satunya berjudul ‘Pakai Maskermu’. Lukisan yang menggambarkan profil Presiden Joko Widodo ini seakan mengingatkan agar masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan.
“Seperti makna The Magic of Watercolor, di masa pandemi ini kami berharap ada keajaiban agar situasi bisa pulih seperti dulu,” pungkasnya. dit