ICSB Beri Peluang Pelaku Usaha ‘Sarungan’ dan ‘Dasteran’ Bisa Turut Nikmati Pasar Luar Negeri

0
1047

iniSURABAYA.com | JEMBER – Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur dijadwalkan melantik pengurus Indonesia Council for Small Business (ICSB) Jawa Timur dan sekaligus pengurus 18 ICSB kabupaten/kota se-Jatim, Minggu (11/4/2021).

Acara pelantikan yang dipusatkan di Hotel Aston Jember itu juga bakal dihadiri Hermawan Kartajaya, founder ICSB. Acara yang berlangsung hingga sore ini juga dimeriahkan pameran produk UMKM se-Jatim.

Peresmian ICSB di Jawa Timur ini secara nasional merupakan yang kedua setelah sebelumnya dilakukan hal yang sama untuk kepengurusan ICSB di Jawa Tengah.  

Indonesia Council for Small Business (ICSB) bisa jadi masih asing di Indonesia. Karena lembaga ini muasalnya dari USA dan bernama International Council for Small Business.

Di Indonesia Hermawan Kartajaya lalu mengadopsi International Council for Small Business itu menjadi Indonesia Council for Small Business. “International Council for Small Business itu organisasi UMKM internasional yang pusatnya di USA dan kemudian berkembang di 80 negara, termasuk di Indonesia sekarang ini,” kata Meithiana Indrasari, Regional Director of ICSB East Java di tengah persiapan pelantikan ICSB se-Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021).

Menurut Meithiana, peran penting Indonesia Council for Small Business adalah mengangkat produk-produk UMKM Indonesia ke dunia internasional. Caranya, kata wanita yang akrab disapa Bu Mei ini, adalah memanfaatkan kekuatan yang dimiliki ICSB.  

Bu Mei menekankan bahwa ICSB mempunyai empat pilar, yaitu pelaku bisnis, stakeholder atau pemerintah, akademisi, dan peneliti. “Kami ingin kekuatan ini bisa benar-benar membawa produk Indonesia ke dunia internasional. Ujung-ujungnya adalah pasar yang semula hanya lokal bisa dikirim ke luar negeri dengan jejaring yang sudah dimiliki ICSB dan berkembang di 80 negara itu,” tegasnya.

Tantangan ICSB adalah mengubah pola pikir bahwa ekspor hanya bisa dilakukan perusahaan besar. “Kami ubah mindset bahwa ekspor yang semula dari corporate jadi personal, dari mereka yang berdasi dan berjas jadi ‘sarungan’ dan ‘dasteran’. Intinya, dari rumah pun mereka bisa ekspor. Nggak perlu corporate besar untuk jadi ekportir,” tandasnya.

Dalam kaitan pula, Bu Mei menyatakan, ICSB akan melakukan pendampingan pada UMKM dari nol hingga punya produk dan bisa melakukan ekspor sendiri.

“Dulu berpikir ekspor harus perusahaan besar, pakai kontainer. Ternyata dengan kebijakan baru yang tertuang di Omnibus law terbuka peluang bagi mereka yang cuma ‘sarungan’ dan ‘dasteran’ ini jadi eksportir,” paparnya.

Sementara Ari Prabowo, Ketua Pelaksana Pelantikan ICSB se-Jawa Timur mengungkapkan bahwa kehadiran ICSB di Jatim akan terus dikembangkan di beberapa kabupaten/kota.

“Bertahap, nanti seluruh kabupaten/kota di Jatim akan ada perwakilan ICSB sehingga memudahkan koordinasi untuk pengembangan UMKM di daerah masing-masing,” ujarnya. dit

Comments are closed.