Pintu Utama Masuk Kota Surabaya Ditutup Total, Alternatifnya Bisa Pilih Rute Ini

0
860
Kemacetan terjadi di kawasan bundaran Waru imbas dari penutupan ruas jalan menuju Kota Surabaya.

iniSURABAYA.com – Penutupan bundaran Waru di ruas jalan menuju Kota Surabaya, Rabu (7/7/2021) menimbulkan kemacetan cukup panjang.

Penyebabnya, pengguna jalan tak mendapat informasi terkait kebijakan yang bakal diberlakukan hingga 20 Juli mendatang itu.

Padatnya arus terutama di depan Cito Mall ini tak terelakkan lantaran bundaran Waru jadi pertemuan arus lalu lintas dari arah Sidoarjo dan Mojokerto yang akan masuk Kota Surabaya. 

Kemacetan ini pun memicu keluhan masyarakat. Pasalnya pengendaraan kendaraan berplat L juga tetap dilarang masuk Kota Surabaya di ruas tersebut.

Akibatnya, mereka terpaksa putar balik atau berusaha mencari jalan alternatif. “Kecewa pastilah. Karena penutupan (jalan) ini sama sekali tak ada sosialisasinya,” tegas Wulan, salah seorang warga Sidoarjo yang hendak bekerja di Surabaya.

Pernyataan senada dilontarkan Kukuh. Baik Wulan maupun Kukuh berharap aparat menertibkan kantor yang masih meminta karyawannya bekerja rutin.

“Kalau kantor libur pasti tidak akan ada orang yang berkeliaran di jalan seperti ini,” cetus Kukuh.

Ketika dihubungi media, Kombespol Latief Usman, Dirlantas Polda Jawa Timur mengatakan, penutupan tersebut  untuk mengendalikan mobilitas masyarakat. Karena berdasarkan hasil evaluasi selama lima hari pelaksanaan PPKM Darurat, mobilitas masyarakat yang masuk ke dalam Kota Surabaya tidak turun signifikan.

“Kami melakukan evaluasi selama lima hari ini. Ternyata bundaran Cito sebagai pintu masuk ke Surabaya memang kemarin ada penurunan tapi penurunannya dirasa kurang, di dalam kota tetap penuh,” ungkapnya.

Karena itu, lanjut Latief Usman, pihaknya terpaksa melakukan penutupan di Cito sebagai pintu utama. “Kalau ada yang berkepentingan silakan lewat jalur alternatif,” begitu pintanya.

Selama PPKM Darurat hanya sektor esensial dan kritikal yang diperbolehkan beroperasi. Namun, kata Latief, masyarakat masih belum memahami sehingga masih banyak yang melakukan mobilitas di luar dua sektor tersebut.

Yang diperbolehkan melintas di bundaran Waru adalah kendaraan yang membawa alat kesehatan atau orang sakit. “Untuk di Cito yang dibuka adalah yang bawa alat kesehatan atau orang sakit,” imbuhnya.

Latief menekankan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi setiap harinya. “Kami akan melihat situasi. Kalau yang lewat terlalu banyak kami harus melakukan antisipasi terjadinya penumpukan,” pungkasnya.

Informasi yang diperoleh iniSurabaya.com, ada empat titik alternatif yang bisa dilalui masyarakat untuk keluar masuk Kota Surabaya.

Rute Alternatif 1:
Waru-akses ke Masjid Al Akbar-Jl Taman Indah-Jl Raya Pagesangan-Jl Gayungsari Barat X-Jl Gayungsari Barat-Jl Gayung Kebonsari-Jl A Yani

Rute Alternatif 2:
Waru-akses ke Masjid Al Akbar-Jl Taman Indah-Jl Raya Pagesangan-Jl Gayungsari Barat X-Jl Menanggal V-Jl Menanggal VI-Jl A Yani

Rute Alternatif 3:
Arah dari Medaeng-Jl Taman Indah-Jl Raya Pagesangan-Jl Gayungsari Barat X-Jl Menanggal V-Jl Menanggal VI-Jl A Yani

Rute Alternatif 4:
Arah dari Pabrik Paku-Jl Brigjen Katamso-Jl Raya Berbek-Jl Raya Wadungasri-Jl Rungkut Menanggal-Jl Rungkut Tengah-Jl Rungkut Industri-Jl Kendangsari-Jl Jemur Andayani- Jl A Yani  ana

Comments are closed.