Barista di Jaringan Hotel Archipelago Ditantang ‘Menghias’ Kopi, I Made Sumardika: Latte Art Itu Perlu Passion dan Keahlian

Peserta Archipelago Latte Art Championship unjuk kemampuan meracik kopi yang menarik dan nikmat di hadapan para juri.

iniSURABAYA.com – Setelah sukses menggelar acara Archipelago Latte Art Championship di Balikpapan, kompetisi yang mengadu ketrampilan barista menghias kopi ini dihadirkan di favehotel Sidoarjo.

Sebanyak 12 barista dari hotel di bawah jaringan Archipelago International ini unjuk kemampuan di hadapan para juri. “Kompetisi ini untuk mengasah ketrampilan dan inovasi barista di setiap hotel di bawah jaringan Archipelago,” tegas I Made Sumardika, Corporate F&B Manager Wilayah Timur Archipelago.

Bacaan Lainnya

Made tak menepis banyaknya bertumbuhan tempat nongkrong anak muda yang menyajikan kopi banyak menyedot pelanggan. Karena itu, Latte Art Championship ini diharapkan bisa meningkatkan ketrampilan meracik kopi untuk kemudian disajikan ke tamu.

“Latte art adalah seni, the way they make coffee. Ini perlu passion, keahlian khusus. Tidak semata bikin kopi lalu menyuguhkan ke tamu,” tandasnya, Selasa (2/11/2021).

Melalui ajang kompetisi tersebut, lanjut Made, diharapkan para barista di bawah jaringan Achipelago tertanam rasa ingin menghadirkan kopi yang berbeda pada pelanggannya.

“Selain mematuhi SOP, yaitu opening dan closing dengan benar, mereka juga menghayati prosesnya. Tak hanya tunjukkan seni, tetapi proses harus dilakukan dengan benar,” paparnya.  

Made menekankan, kompetisi tersebut juga diharapkan bisa menambah rasa percaya diri para barista, sehingga bisa memberikan pelayanan yang maksimal saat kembali ke hotelnya masing-masing.  

Yang tak kalah penting, kata Made, Latte Art Championship diharapkan bisa menumbuhkan greget mental juara. “Jadi tidak hanya mengejar jadi juara lalu selesai. Kalau mental juara, dia akan selalu berinovasi, menunjukkan diri terbaik,” pesannya.

Karena itu, Made meminta agar setelah kompetisi semua peserta melakukan review terhadap kesalahan dan kekurangannya. Selanjutnya, para barista memperbaiki di tempat kerja masing-masing sesuai arahan juri sehingga tidak terjadi lagi kesalahan yang sama.

“Dia juga harus bisa mengedukasi teman-temannya untuk berbuat yang terbaik buat tamunya,” kata Made.   

Untuk menjaga mental juara itu pula, Made berencana menggelar Latte Art Championship yang terbuka untuk umum tahun depan. “Kita akan tunjukkan barista Archipelago mampu berinovasi, mampu berkompetisi di luar dan bisa diandalkan,” cetusnya.  

Disinggung soal perkembangan properti, Made menyatakan, jumlah hotel di Jawa Timur khususnya di bawah jaringan Archipelago International terus bertambah.   

“Hingga akhir tahun ini ada 15 hotel. Tahun depan akan tambah lagi di Malang, Mojokerto, dan Kediri,” urainya. ana

Pos terkait