Agar Masyarakat Bisa Tonton TV Digital, Lembaga Penyiaran Televisi Juga Bagikan STB Gratis, Ini Syarat Penerimanya

0
327

iniSURABAYA.com – Mulai akhir bulan ini, siaran TV analog dipastikan berangsur beralih ke TV digital. Di Jawa Timur, migrasi ke tayangan TV digital ini dilaksanakan mulai 30 April 2022.

Agar tetap bisa menyaksikan program acara televisi kesayangan masyarakat harus menggunakan Set Top Box (STB), yaitu alat konversi siaran TV analog ke siaran digital.

Hudiyono, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, memastikan bakal mengawal proses pembagian STB gratis untuk masyarakat kurang mampu di wilayah tersebut.

Penegasan itu disampaikan pria yang akrab disapa Cak Hud ini saat hadir di acara Dialog Khusus dengan tema ‘Peluang dan Tantangan TV Digital’ yang diselenggarakan kampus Stikosa-AWS kerjasama dengan Dinas Kominfo Jatim dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jatim, Kamis (21/4/2022).

Dia menambahkan, bantuan STB gratis juga dibagikan oleh lembaga penyiaran televisi. “Kemarin saya ke TVRI Jawa Timur. Infonya, TVRI juga berencana membagikan STB gratis, namun masih dalam tahap proses persetujuan di pusat,” urai Cak Hud.

Selain itu, lanjut Cak Hud, dari Trans Corp sudah membagikan STB gratis, seperti di wilayah Jember yang masuk ASO tahap pertama. Semua penerimanya adalah warga kurang mampu,” ungkapnya.

Dia berharap, tidak terjadi resistensi di kalangan masyarakat atas program Analog Switch Off (ASO), migrasi TV analog ke digital. “TV digital ini hal yang baru untuk masyarakat. Namun, proses pemasangan STB juga mudah. Yang pasti gambar dan suara TV digital akan lebih bagus dan jernih,” paparnya.

Cak Hud mengimbau warga yang paham cara memasang STB bisa membantu tetangganya yang kurang paham. Selain itu, warga mampu tetapi belum punya Smart TV yang bisa menangkap tayangan digital diimbaunya untuk bisa beli STB secara mandiri.

Hudiyono juga mengaku akan terus menyosialisasikan ASO ke seluruh Jawa Timur melalui media mainstream dan media sosial. Termasuk koordinasi dengan Balmon Kemenkominfo di Surabaya, KPID Jawa Timur dan stasiun televisi yang mengudara di wilayah Jatim.

Dalam kesempatan tersebut, Imawan Mashuri SH MH, Ketua Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT), yayasan pengelola Stikosa-AWS, mengatakan bahwa perubahan TV analog menjadi TV digital ini adalah sebuah keniscayaan untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat sehingga bisa menikmati kualitas audio visual TV digital.

“Dengan STB yang harganya relatif murah dijangkau sebagai konverter peralihan dari TV analog ke TV digital, masyarakat masih bisa menonton program kesayangannya dengan kualitas visual dan audio yang jernih dan lebih bagus,” urainya.   

Sementara Drs Eko Pamuji MIKom, Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jatim yang juga hadir sebagai narasumber menyambut baik langkah pemerintah dalam mempersiapkan perubahan TV analog menjadi TV digital.

Namun, JMSI berharap bantuan pemerintah memberikan bantuan gratis alat STB tersebut mengena sasaran benar–benar masyarakat miskin pengguna TV analog.

Eko Pamuji menambahkan, yang lebih penting untuk menghadapi peluang dan tantangan TV digital ini adalah bagaimana para kreator konten membuat program dan konten–konten yang lebih menarik lagi karena akan semakin lebih baik kualitas TV digital itu sendiri.

“Untuk bisa berkompetisi dengan media sosial, saya lebih tertarik untuk mencermati konten–konten TV digital nantinya lebih bagus lagi. Kualitas gambar sudah bagus dan suaranya jernih, bagaimana itu bisa dimanfaatkan lebih baik lagi,” ujar Eko Pamuji yang juga Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim. ana

Comments are closed.