PGN Tingkatkan Pemanfaatan Gas Bumi Melalui Integrasi Infrastruktur Gas Bumi

0
305

iniSURABAYA.com – Pemerintah terus berupaya mengoptimasi penemuan sumber cadangan gas baru guna meningkatkan pemanfaatan gas bumi nasional di era transisi energi, khususnya di wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa).

Dalam waktu dekat, proyek Jambaran Tiung Biru, memungkinkan Jawa Timur memiliki surplus gas. PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina bersiap meutilisasi potensi cadangan tersebut dengan integrasi infrasruktur gas bumi sehingga bisa meningkatkan akses energi bagi seluruh masyarakat.

Edi Armawiria, General Manager PGN SOR III menyatakan bahwa integrasi infrastruktur gas bumi yang dilakukan PGN dilakukan pada infrastruktur pipa dan non pipa. 

“Di Jawa, pipa gas sudah membentang di Jawa Bagian Barat dan Jatim. Saat ini sedang berproses untuk menyambungan Jateng dengan Jabar melalui pipa Semarang-Cirebon,” ungkapnya saat paparan di Gas Expo 2022, Senin (29/08/2022).

Edi menambahkan, ada beberapa inisiatif yang sedang dikembangkan oleh subholding gas dengan badan usaha lainnya baik infrastruktur pipa maupun non pipa.

PGN SOR III melayani pemanfaatan gas bumi di wilayah Jateng dan Jatim dengan infrastruktur pipa transmisi sepanjang 961 km dan pipa distribusi sepanjang 2.947 km.

Sementara infrastruktur non pipa untuk utilisasi Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquified Natural Gas (LNG).

Pengembangan infrastruktur non pipa dilakukan untuk mempercepat peningkatan pemanfaatan gas bumi terutama untuk segmen retail seperti hotel, restoran, dan kafé.

Sejumlah SPBG juga dioperasikan untuk menyediakan bahan bakar gas yang lebih hemat dan ramah lingkungan bagi transportasi dari, yakni SPBG Ngagel, SPBG Kaligawe, SPBG Mangkang, dan SPBG Penggaron.

PGN juga tengah mempercepat pengembangan jaringan gas rumah tangga dengan investasi mandiri yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga lebih kompetitif yang ditetapkan BPH Migas dibandingkan bahan bakar non subsidi.

Di Jateng–Jatim, PGN mengelola pelanggan rumah tangga sebanyak 149.115 Sambungan Rumah (SR).

Edi menegaskan, pada prinsipnya, PGN siap menyalurkan gas bumi serta mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memberi nilai tambah yang lebih banyak bagi kawasan industri di Jateng dan Jatim.

“Pasokan gas bumi juga mencukup dalam jangka panjang, diantaranya dari pemasok di Selat Madura dan JTB,” imbuhnya.

Pada acara yang sama, Fatar Yani Abdurrahman, Wakil Kepala SKK Migas menyampaikan bahwa dengan penemuan cadangan gas baru, para pemangku kepentingan diharapkan bisa memiliki persepsi yang sama untuk memanfaatkan gas secara optimal. Termasuk mengembangkan industri berbahan baku gas di Jatim dan Jateng.  

Menurut Fatar, diperlukan sinergi untuk mendapatkan solusi bersama terkait akses produksi gas dan mencapai target penyerapan gas.

“Yang harus dipikirkan juga adalah cara meningkatkan pemanfaatan gas bumi nasional di wilayah Jatim dan Jateng agar nilai tambah yang dihasilkan bisa lebih besar dan mampu memberikan dampak positif berganda bagi tumbuhnya industri penunjang di kedua provinsi tersebut,” ujarnya.

Wahyudi Anas, Komite BPH Migas menambahkan bahwa Jatim dan Jateng sudah terpasang pipa transmisi gas bumi dengan kapasitas besar, sehingga memudahkan pengembangan jaringan pipa-pipa distribusi gas bumi yang integrasi dan terstruktur untuk menarik investor baru di sektor Industri yang membutuhkan.

Dalam upaya optimasi pemanfaatan gas, PGN tengah menggarap proyek regasifikasi refinery milik Pertamina Group yakni pemenuhan gas untuk GRR Tuban yang terletak 55 km dari Pipa Gresik-Semarang.

Volume kebutuhan gas ±227 BBTUD pada tahun 2027 dan 351 BBTUD pada tahun 2028 sampai 2046.

Edi menegaskan bahwa jaringan infrastruktur PGN terintegrasi dari hulu hingga hilir yang menghubungkan pasokan dengan pelanggan gas bumi. Seluruh infrastruktur tersebut memiliki reliability yang baik.

Sinergi dan kolaborasi di lingkup Pertamina Group juga digiatkan sebagai strategi jangka panjang subholding gas dalam memperkuat pasokan gas bumi di masa depan.

Hingga saat ini, PGN telah beroperasi di 17 provinsi yang meliputi 67 kabupaten/kota di Indonesia, dan terus membuka wilayah baru. Berbagai segmen pelanggan yang menikmati pasokan gas bumi, mulai dari pelanggan rumah tangga, SPBG, pelanggan skala kecil, komersial, industri, dan pembangkit listrik. ana/*

Comments are closed.