Bozem di Simomulyo Jebol Akibat Curah Hujan Tinggi, Pemkot Surabaya Lakukan Tindakan Ini

0
383

iniSURABAYA.com – Pemkot Surabaya bergerak cepat melakukan penanganan akibat cuaca ekstrim yang melanda Kota Surabaya Selasa (10/12/2024) sore hingga petang.

Akibat curah hujan tinggi, beberapa titik di Kota Pahlawan mengalami genangan dan banjir. Bahkan plengsengan bozem di wilayah Simo Hilir X, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal jebol.

Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya pun terjun langsung memantau dan memberi arahan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membantu masyarakat terdampak.

“Curah hujan tinggi yang terjadi di seluruh kota, lalu wilayah Surabaya Barat yang punya kontur tanah berbukit seperti di Kupang Jaya dan sekitarnya mengakibatkan air turun ke arah Simo sampai ke bozem,” ungkap Syamsul Hariadi, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya.

Akhirnya, lanjut Syamsul, bozem tidak kuat menampung air dan meluber ke sisi kanan dan kiri sampai jebol tanggulnya. “Sekarang sedang dilakukan penanganan darurat agar kerusakan tidak meluber,” paparnya.

Syamsul mengatakan, pihaknya telah melakukan penanganan dengan penutup bozem yang jebol dengan tumpukan karung berisi pasir (sandbag). Hal ini dilakukan sebagai upaya darurat agar genangan atau banjir tidak semakin meluas di wilayah tersebut.

“Sementara kita tangani darurat dulu agar tidak meluas atau melebar,” tuturnya.

Syamsul menambahkan, setelah hujan mulai reda akan dilakukan perbaikan permanen pada bozem supaya lebih kuat untuk menahan air akibat curah hujan tinggi.

“Kalau sudah tidak hujan kami akan perbaiki sampai pondasi paling bawahnya,” imbuhnya.

Syamsul menegaskan bahwa genangan dan banjir di beberapa titik di Kota Surabaya juga diakibatkan tumpukan sampah yang mengganggu kinerja pompa air.

Semua rumah pompa sudah diaktifkan dan dimaksimalkan, tetapi tidak bisa mengatasi karena adanya tumpukan sampah yang menggantung sekitar 50-60 cm.

“Untuk pusat kota di handle pompa air Dinoyo dan Darmo sehingga terjadi genangan di Jalan Imam Bonjol, Ciliwung dan sekitarnya. Karena sampah itu jadi menghambat pompa,” urainya.

Sampah-sampah tersebut, ujar Syamsul segera dibersihkan untuk memaksimalkan kinerja pompa air. Hasilnya, meskipun terjadi genangan bisa langsung surut dalam kurun waktu 15 sampai 30 menit setelah hujan reda.

“Setelah hujan reda kalau wilayah pusat kota, sekitar 15 sampai 30 menit, Insyaallah sudah habis genangan airnya. Catatannya hujan berhenti, kalau hujannya  datang terus masih imbang debit airnya,” cetusnya.

Syamsul menambahkan, penanganan banjir dan genangan terus dilakukan meskipun hujan sudah reda. Sesuai Standar Operasional (SOP), elevasi air harus mencapai nilai nol supaya tidak menumpuk pada saluran dan mengakibatkan genangan atau banjir susulan.

“Total ada 77 rumah pompa yang aktif untuk penanganan genangan dan banjir hari ini. Meskipun hujan sudah reda tapi penanganan tetap berjalan sesuai SOP. Airnya dihabiskan sampai elevasi nol agar tidak menumpuk di saluran dan menimbulkan genangan baru,” pungkasnya. wid

Comments are closed.