Bayi Kembar Tiga Lahir Prematur, Ibunya Jalani Metode Kanguru, Seperti Apa Itu?

Mukti Ermawan-Nova Ridha Aini (nomor tiga dan empat dari kanan) saat bersama kru medis RSIA Kendangsari Surabaya

Mukti Ermawan-Nova Ridha Aini (nomor tiga dan empat dari kanan) saat bersama kru medis RSIA Kendangsari Surabaya
iniSURABAYA – Dalam silsilah keluarga pasangan suami istri Mukti Ermawan-Nova Ridha Aini sama sekali tidak ada catatan kembar.
Namun, 23 Februari lalu mereka mendapat anugerah bayi kembar, tiga orang sekaligus.
Yang mengkhawatirkan, bayi yang semuanya perempuan itu lahir lewat proses caesar dalam keadaan prematur dengan berat badan di bawah 2.500 gram.
Alrescha yang lahir pertama pukul 14.16 WIB beratnya 1640 gram, berikutnya Adhara lahir pukul 14.18 WIB beratnya 1520 gram, dan Ashwina yang lahir pukul 14.20 bobotnya 1500 gram.
Kondisi ini pula yang membuat Nova harus melakukan perawatan dengan metode Kangaroo Mother Care.
Caranya, bayi tersebut digendong dalam keadaan telanjang dan hanya ditutup oleh selendang untuk menutup bayi dan tubuh ibundanya yang juga telanjang dada.
Posisi menggendong pakai kain jarik atau kain panjang itu persis seperti kanguru saat membawa anaknya dalam kantung di bagian depan tubuhnya.
“Tujuannya agar kondisi anak cepat stabil setelah keluar dari inkubator,” ungkap dr Diana Amilia Susilo SpA.
Sentuhan kulit orangtua, baik ibu maupun ayah dengan si bayi ini juga memberi efek kedekatan batin. “Terapi ini juga untuk mengurangi risiko hipotermi,” kata dr Muhamad Fachry SpOG yang turut membidani persalinan si kembar tiga.
Menurut Muhamad Fachry maupun Diana Amilia Susilo ‘metode kanguru’ itu dilakukan hingga si bayi prematur ini berat badannya mencapai angka aman yaitu 2.500 gram.
“Metode ini juga bisa membuat kenaikan berat badan bayi lebih maksimal,” tegasnya.
Menurut Muhamad Fachry, keberuntungan yang dialami pasangan Mukti Ermawan-Nova Ridha Aini adalah ketiga bayi kembarnya itu saat masih dalam kandungan sudah punya kantung sendiri.
Artinya, lanjut Fachry, ketiga janin itu terjamin asupan makanannya dari masing-masing kantung ketuban.
“Plasenta dan ketubannya jadi satu, jadi tidak ada risiko rebutan makanan,” tegas Fachry.
Keuntungan lainnya, menurut Fachry, ketiga janin itu bisa dipertahankan kelahirannya sampai masuk minggu ke-34 dari masa normal 37 minggu.
“Padahal dari statistik teori sebetulnya sudah lahir pada minggu ke-32,” paparnya. –sum