iniSURABAYA – Nama Agus Koecink dan I Made Somadita di dunia seni rupa tentu sudah tak asing. Sebagai seniman, keduanya punya karakteristik lukisan yang sangat berbeda.
Agus Koecink dengan gaya lukisnya yang dekoratif. Sedang I Made Somadita cenderung figuratif. Meski begitu, kedua seniman besar ini bisa kolaborasi dalam ‘sebuah panggung’ yang digelar selama tiga pekan, mulai Jumat (6/4/2018) hingga Sabtu (28/4/2018) di House of Sampoerna Surabaya.
Lewat pameran lukisan bertajuk The Color of Life, Agus Koecink dan I Made Somadita menghadirkan karya yang menggambarkan suasana Indonesia yang penuh makna filosofis.
“Saya mencoba menggambarkan suasana Bali. Karena saya sempat bertemu dan diskusi banyak dengan Made di sana, setelah pertemuan dan pameran exchange,” ungkap Agus Koecink di tengah persiapan pameran The Color of Life, Rabu (4/4/2018).
Menurut Agus Koecink, saat di Bali dia menemukan bayak hal yang mengelitik dan membuat dirinya sangat ingin segera melukis. “Sementara Made menggambarkan harmoni warna lewat hal lain,” ungkap Agus Koecink.
Di tempat yang sama, Made menyatakan, melalui karya figuratif goresan tangannya, dia banyak menampilkan kritik lewat lukisan berkarakter yang mayoritas adalah hewan. “Saya cinta hewan, jadi ingin melihat mereka hidup dengan menjalankan polanya, tanpa memelihara mereka,” tandas Made.
Untuk itu, Made banyak menggunakan bentuk-bentuk satwa ini sebagai sindiran terhadap dunia manusia. “Salah satunya menggambarkan perbedaan atau ragam warna sesuai tema pameran,” kata Made. sum
