iniSURABAYA – Festival Surabaya Cross Culture International ke-14 yang digelar mulai Minggu (15/7/2018) mendapat sambutan dari banyak pihak. Salah satunya adalah respon positif dari Tjhai Chui Mei, Wali Kota Singkawang.
Menurut Tjhai Chui Mei, festival lintas budaya di Surabaya ini sangat luar biasa. Karena itu dia ingin menyelenggarakan acara serupa sekaligus memperkenalkan budaya Singkawang kepada wisatawan mancanegara.
“Suatu saat kami juga akan melakukan acara semacam ini dengan mengundang negara lain untuk menambah wawasan baik bagi warganya maupun tamu mancanegara tentang budaya lokal yang ada di sana (Singkawang),” katanya.
Sementara itu Nina Schirmer, peserta asal Jerman, mengaku kagum atas antusiasme warga Surabaya yang begitu besar. Nina menyatakan saat di Jalan Tunjungan dia bersama puluhan temannya mempertunjukan kehidupan para petani Jerman melalui gerakan tari.
“Mereka (warga Surabaya) rela bagun pagi untuk melihat kami. Saya sangat mengapresiasi,” ujarnya.
Peserta dari negara yang sama bernama Mary Winkler menginginkan kerjasama antara Jerman dan Indonesia semakin erat terjalin dan berkesinambungan. “Orang Indonesia sangat ramah, kami mempunyai banyak teman baru di sini,” imbuhnya.
Beragam tarian khas masing masing negara dan kota ditampilkan para delegasi peserta Surabaya Cross Culture International 2018 ini. Atraksi tersebut mendapat sambutan meriah dari warga yang mengabadikan melalui kamera handphone masing-masing. Bahkan beberapa diantaranya nekad mengajak berswafoto.
Meski mengaku persiapan Pemkot Surabaya jauh lebih baik, namun Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya menandaskan pihaknya akan meningkatkan persiapannya untuk menarik lebih banyak wisatawan luar negeri datang. “Tahun ini prepare lebih siap, mudah mudahan tahun depan lebih siap lagi dan memang tujuannya untuk menarik wisman (wisatawan mancanegara),” kata Risma.
Ke-10 negara yang mengikuti acara tahunan ini adalah Tiongkok, Korea Selatan, Polandia, Mexico, Rumania, Russia, Bulgaria, Jerman, New Zealand, dan Uzbekistan. Sedangkan tamu dalam negeri berasal dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Kota Singkawang, dan Kota Banjarmasin.
“Tamu spesial berasal dari Uzbekistan karena pesertanya anak-anak yang berhasil menjuarai seni budaya tingkat dunia,” kata Antiek Sugiharti, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya.
Antiek berharap melalui tersebut, pihaknya ingin menunjukkan kepada warga kota maupun negara lain bahwa Kota Pahlawan ini dapat dijadikan sebagai daya tarik pariwisata melalui pertunjukan seni.
“Tidak hanya itu. Melalui acara ini, pertumbuhan ekonomi juga meningkat,” pungkas mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ini. dit/ian