
iniSURABAYA – Perkembangan teknologi selalu membawa dampak positif dan negatif. Jika tidak disikapi dengan bijaksana, teknologi akan menggiring penggunanya dan bahkan masyarakat luas dalam situasi yang tidak dapat diduga sebelumnya, bahkan hingga kematian.
Itu pula yang terjadi di India beberapa waktu lalu. Karena meluasnya sirkulasi berita palsu di platform perpesanan WhatsApp mengakibatkan 29 orang tewas.
Musibah ini pula yang membuat kementerian teknologi informasi setempat, sebagaimana dikutip dari laman The Indian Express, meminta WhatsApp mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengancam penyebaran berita palsu di platformnya.
Untuk merespons dampak negatif tersebut, WhatsApp dikabarkan telah menguji fitur baru, yang disebut Suspicious Link Detection. Sebagaimana dilansir laman Fossbytes, 8 Juli 2018, fitur ini akan digunakan untuk melawan berita palsu dan spam.
Fitur tersebut pertama ditemukan dalam WABetaInfo versi beta 2.18.204 WhatsApp untuk Android. Melalui fitur tersebut, aplikasi akan memberi tahu tentang tautan mencurigakan dengan melabelinya dengan warna merah, yang menunjukkan spam.
WABetaInfo menjelaskan, fitur ini akan membantu mengidentifikasi tautan mencurigakan dengan mendeteksi secara otomatis apakah URL mengarah ke situs web palsu atau jahat dan memeriksa keasliannya. Jika pengguna memutuskan membuka tautan, WhatsApp akan mengingatkan sifat situs web dan menegaskan kembali pengguna apakah ingin tetap melanjutkan.
Meski begitu, WhatsApp belum membagikan detail apa pun tentang fitur pendeteksian tautan mencurigakan. Namun, sejak informasi itu beredar dari WAInfoBeta, yang dikenal dalam melacak penambahan baru aplikasi, WhatsApp mengklaim akan menguji fitur baru tersebut. Pengguna Android beta pun berharap peluncurannya dilakukan dalam waktu dekat.
Saat ini, fitur sedang dikembangkan dan nantinya bisa muncul dengan kemampuan untuk membiarkan pengguna melaporkan tautan yang mencurigakan secara manual. WABetaInfo juga mengklaim, setiap kali akan menganalisis tautan, WhatsApp akan melakukannya secara lokal tanpa mengirim paket data apa pun ke server.
Karena itu, privasi pesan pengguna akan tetap utuh. Namun belum ada konfirmasi secara resmi dari pihak WhatsApp mengenai kapan fitur tersebut bakal bisa digunakan. dit/dbs