Kepala Sekolah Tuding KPAI ‘Salah Alamat’ Ketika Sosialisasi Bullying, Tetapi Reaksi dari Muridnya Sangat Tidak Terduga

0
1204

Retno Listyarti, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) saat jumpa pers di Restoran Chicking Royal Plaza Surabaya didampingi Michael Lie (tengah) dan Harris Illano (kiri).

iniSURABAYA – Kasus bullying di Indonesia bak gunung es. Banyak kejadian yang tidak muncul ke permukaan, bahkan tidak jarang pula tak disadari oleh pihak sekolah maupun orangtua hal tersebut terjadi pada murid dan anak mereka.

Fenomena ini diungkap oleh Retno Listyarti, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) saat ditemui di Chicking Restaurant Royal Plaza Surabaya, Kamis (2/8/2018). Menurut Retno ketika pihaknya sedang melakukan kampanye #Cyberbully di sebuah sekolah, pihak sekolah langsung menyatakan kunjungan itu salah alamat.

“Kepalanya bilang ‘kayaknya salah alamat ini. Di sekolah ini tidak ada bullying’,” ujar Retno mengutip ucapan sang kepala sekolah.

Tetapi, ketika ratusan siswa berkumpul dan pihak KPAI memapar tentang ‘penindasan’ dalam bentuk ucapan maupun perilaku ini, reaksi tak terduga justru bermunculan. “Banyak anak mengungkapkan bahwa dirinya pernah jadi korban. Mereka bahkan menyampaikannya sambil menangis,” tutur Retno.

Ditegaskan Retno, selama ini bullying ini justru dianggap remeh dan hanya sebatas canda, baik antarmurid maupun antara guru dan murid, dan orangtua dengan anak. “Bullying juga terjadi antara senior dan yunior. Intinya adalah timbulnya rasa sakit, baik fisik maupun sakit hati lantaran perilaku orang lain,” tandasnya.

Retno mengaku prihatin karena kasus bullying ini belakangan kian marak. “Pada tahun 2016 kami hanya menerima 34 kasus. Tapi, 2017 sudah naik 300 persen,” ujarnya.

Young Lex (bertopi) melayani permintaan tanda tangan ketika theatre visit di Studio 21 Royal Plaza Surabaya, Kamis (2/8/2018).

Kondisi yang memprihatinkan itulah yang membuat KPAI sepakat mendukung kampanye #JanganDianggapRemeh #StopBullying #JarimuMembunuh yang ditawarkan pihak Surya Films dan Anami Films. Dua rumah produksi ini menggarap film Aib #Cyberbully yang mengungkap keprihatinan atas kasus-kasus bullying di media sosial.

“Ada moral story yang bisa dipahami penonton film ini, diantaranya adalah soal balasan yang bakal diterima pelaku bullying. Bahwa persekusi, fitnah, berita bohong, ancaman bukanlah tanpa konsekuensi. Apalagi bila tindakan bullying ini berujung kematian,” ucap Michael Lie, pemeran Cupi dalam film yang tayang serentak mulai Kamis (2/8/2018) itu. dit

Comments are closed.