Meliá Hotels International Hilangkan Semua Plastik Sekali Pakai, dan Ini Dampaknya Bagi Lingkungan

ILUSTRASI : Sampah plastik yang menggunung ini akhirnya terbuang ke laut dan jadi makanan biota laut. (ist)

iniSURABAYA – Tak hanya melakukan daur ulang atas limbah sabun bekas pakai tamu. Sebagai wujud kepedulian kepada lingkungan, Meliá Hotels International baru-baru ini mengumumkan bahwa perusahaan akan menghilangkan semua plastik sekali pakai termasuk botol plastik, cangkir, sedotan, kantong, dan alas piring.

Sebagai gantinya, digunakan barang dari bahan biodegradable atau alternatif ramah lingkungan. Program yang mulai dijalankan pada akhir 2018 ini diharapkan bisa menghemat lebih dari 15 ton emisi karbon dioksida yang disebabkan oleh pembuangan limbah setiap tahun.

Bacaan Lainnya

“Pada tahun 2017 sebanyak lebih dari 22 juta limbah botol plastik telah dihasilkan oleh properti Meliá di seluruh dunia,” ungkap Jeronimo Molina, General Manager Meliá Purosani dalam rilis yang dikirimkan ke redaksi iniSurabaya.com.  

Baca Juga : https://inisurabaya.com/2018/12/dukung-upaya-perangi-perubahan-iklim-melia-hotels-international-ajak-tamu-daur-ulang-sabun-bekas-pakai-jadi-suvenir/

Sebagai hasilnya, lanjut Jeronimo, program ini secara signifikan mengurangi polusi plastik perusahaan, serta meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan di antara 30 juta tamu yang diterima perusahaan setiap tahunnya.

Jeronimo lalu menunjuk Melia Bali sebagai contoh. Setiap tahun hotel ini menggunakan 319.250 sedotan plastik, yang setara dengan 638 kilogram plastik.

ILUSTRASI : Limbah sabun (ist)

Sebagai hotel pertama di Asia yang disertifikasi sebagai EarthCheck Master, Meliá Bali berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dan telah memulai tindakan untuk menghilangkan plastik sekali pakai.

“Salah satu bentuk limbah yang paling umum dihasilkan dari industri pariwisata adalah sampah sabun dan pastik. Dan ini seringkali ditemukan lewat perlengkapan mandi yang disediakan oleh hotel,” tegasnya. dit

Pos terkait