Gabung di ‘East Java Fashion Harmony’, Ivan Gunawan Kolaborasikan Batik dan Tenun dari Daerah-Daerah ini Jadi Busana Mewah

0
1643
Ragam busana batik dati Jawa Timur diperagakan di panggung akbar ‘East Java Fashion Harmony’ di Ballroom Shangri-La Hotel Surabaya.

iniSURABAYA.com – Pemprov Jawa Timur belakangan gencar menggelar acara bernuansa seni budaya. Setelah pentas music dan tari lewat kemasan ‘Wilwatikta Spektakonser’ di Candra Wilwatikta beberapa waktu lalu, kini hadir ‘East Java Fashion Harmony’.

Acara yang disajikan di Ballroom Shangri-La Hotel Surabaya ini menampilkan busana dari bahan batik kreasi para desainer ternama Jawa Timur macam Denny Djoewardi, Lia Afif, Embran Nawawi, Sheila Andina, Gita Orlin, Ulfa Mumtaza, Elok Renapio, serta Fiky Aisyah.  

Selain itu, masih ada busana karya mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) yang menggandeng UKM batik dari Lumajang dan Sidoarjo.  

Heru Tjahjono (dua dari kiri) saat berbincang serius dengan desainer Ivan Gunawan (dua dari kanan) sesaat sebelum acara ‘East Java Fashion Harmony’ dimulai.

Yang paling spesial, momen yang bakal jadi agenda rutin Pemprov Jatim ini adalah rancangan desainer Jakarta, Ivan Gunawan. Untuk mendukung acara ‘East Java Fashion Harmony’ ini, Ivan unjuk karya batik dengan bahan yang dia sebut berasal dari Tulungagung, Pamekasan, Kota Malang, dan Surabaya.

Kain dari beberapa daerah Jatim itu dia kolaborasikan dengan tenun dari Kediri dan Lamongan. Di acara yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim ini, memperkenalkan 15 karyanya yang semuanya untuk wanita.  

“Saya ingin buktikan bahwa batik tak hanya dipakai hari Jumat. Juga bukan untuk bawahan saja,” begitu tegasnya sesaat sebelum pergelaran ‘East Java Fashion Harmony’.

Ivan menegaskan, busana karyanya bisa dipakai untuk momen istimewa ‘red carpet’. “Juga dapat dipakai untuk acara glamour cocktail party,” ungkapnya.   

Ivan menekankan pula, busana rancangannya bisa membuat siapa pun yang memakainya bak primadona saat di panggung.  

“Saya nggak mengira bahwa Jatim juga punya batik yang beragam. Karena itu saya bereksplorasi dengan bahan yang ada menjadi busana glamour yang dipadukan dengan Kristal Swarovski,” urainya.

Di tangan dinginnya, kain wastra Nusantara itu disebutkan Ivan bisa bernilai Rp 5 juta hingga Rp 15 juta. “Saya bikin busana yang kekinian. Saya tak ingin busana batik yang hanya identik payet-payet,” imbuhnya.

Sementara Heru Tjahjono, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim berharap ajang ‘East Java Fashion Harmony 2019’ ini mampu membuat batik asal Jatim semakin dikenal di berbagai daerah, bahkan di luar negeri.

“Apalagi dengan sentuhan karya desainer besar dan hebat, Ivan Gunawan. Kami yakin motif batik asal berbagai daerah di Jatim semakin dikenal,” tuturnya. dit

Comments are closed.