
iniSURABAYA.com | JAKARTA – Setelah sukses lewat proyek hunian di Sydney, Crown Group kini ekspansi ke Melbourne, Australia. Proyek tersebut diakui sebagai bagian dari visi Crown Group untuk mengembangkan pembangunan sejumlah proyek hunian senilai Rp 30 triliun di kota Melbourne.
“Ini adalah bagian dari strategi think big, start small kami,” kata Iwan Sunito, Komisaris dan CEO Crown Group.
Menurut Iwan, rencana Crown Group yang lebih besar adalah menumbuhkan jaringan proyek di Melbourne. “Tetapi kami ingin memulai dengan satu proyek terlebih dahulu untuk menguji pasar.
Visi Crown Group, lanjut Iwan, bukan hanya untuk
membangun gedung apartemen, tetapi untuk menciptakan hunian yang memiliki
cerita. “Warga Melbourne sangat bersemangat dalam hal seni dan budaya, dan
salah satu kota yang paling berbudaya di dunia. Jadi kami berpikir, mengapa
tidak membuat sesuatu yang menceritakan kisah itu,” cetusnya.
Iwan menambahkan,“Kami memilih lokasi ini dari banyak pilihan yang tersedia untuk Crown Group karena letaknya yang strategis di kawasan seni dan dekat dengan St Kilda Road, dengan pemandangan yang tidak terhalang ke kota, dan Anda dapat dengan mudah berjalan ke semua galeri dan teater di kawasan ini.”
Iwan menegaskan bahwa konstruksi untuk proyek ini akan dimulai pada tahun 2021. “Kami memiliki kepercayaan diri untuk dapat menghadirkan proyek pada waktu terbaik dalam siklus pasar dan memungkinkan investor untuk memanfaatkan potensi peningkatan.,” tegasnya.
Proyek ini melengkapi rencana Pemerintah Victoria yang berinvestasi lebih Rp 2 triliun selama dua tahun ke depan untuk menata kembali kawasan Southbank dan area seni di sekitarnya. “Proyek ini diharapkan dapat menarik tambahan sekitar tiga juta pengunjung setiap tahunnya,” tutur Iwan.
Kawasan ini akan menampung NGV Contemporary baru, sebuah ikon seni baru untuk Melbourne dan galeri seni dan desain kontemporer terbesar di Australia yang terletak di 77 Southbank Boulevard.
Area ini juga akan menjadi tuan rumah bagi Australian Performing Arts Gallery dan membangun kembali salah satu landmark Melbourne yang paling terkenal, Arts Centre Melbourne’s Theatre.
Sementara arsitek Koichi Takada mengatakan bahwa dia terinspirasi oleh gambar- gambar seni sebelum akhirnya muncul dengan desain gedung dengan dua menara putih yang membentuk lengkungan dan dikelilingi oleh ‘pita’ putih.
“Pita-pita tersebut akan membentuk pola yang indah yang memancarkan kilau putih, memantulkan cahaya, dan menciptakan kesan kanvas yang terus berubah dan akan menjadi pusat perhatian bagi orang-orang di sekitarnya,” ungkapnya. wid