Sejarah Radio di Indonesia, Berawal dari Alat Hiburan Bagi Kolonial Hingga Media Propaganda Perjuangan

0
1359
RRI kini tak hanya menjadi pusat informasi tetapi juga pelestari budaya lewat program-program rutin yang menyajikan seni budaya Nusantara.

iniSURABAYA.com – Perjuangan melawan penjajahan di negeri ini tak hanya dilakukan dengan mengangkat senjata. Upaya para pejuang membakar semangat masyarakat negeri ini lewat siaran radio juga tak bisa dipandang sebelah mata.

Eksistensi radio di Indonesia diawali dengan didirikannya Bataviasche Radio Vereniging (BRV) oleh sekumpulan pengusaha Belanda pada 1925, dan diikuti dengan pendirian Nederlands Indische Radio Omroep Maatschapij (NIROM) oleh pemerintahan Belanda pada 1934.

Dengan segmentasi pendengar masyarakat kolonial, keduanya menyiarkan program berita dan hiburan dalam bahasa Belanda. Karenanya radio-radio swasta dengan siaran program ketimuran akhirnya banyak bermunculan di penjuru Hindia Belanda untuk mengakomodir kebutuhan orang-orang Arab, Tionghoa maupun pribumi.

Radio Bekupon di Jl Kombes Pol M Duryat Surabaya.

Salah satunya adalah Chinesse en Inheemse Radio Luisteraars Vereniging Oost Jawa (CIRVO) di Surabaya yang memutar lagu-lagu keroncong sebagai salah satu andalan programnya.

Baca Juga : https://inisurabaya.com/2019/04/pernah-tahu-radio-bekupon-yuk-ikutan-sht-menyusuri-dua-radio-bersejarah-di-surabaya-ini/

Memasuki masa kependudukan Jepang, fungsi utama radio beralih sebagai media utama penyebaran propaganda melalui siaran dari Hoso Kanri Kyoku (Pusat Jawatan Radio).

Diberlakukannya penyegelan radio amatir, swasta maupun siaran dari luar negeri membuat rakyat berinisiatif membuat pesawat radio yang disamarkan menjadi rumah burung merpati, sehingga disebut Radio Bekupon, guna menyebar luaskan informasi terkait proklamasi kemerdekaan.

Peran radio bagi perjuangan Indonesia tidak berhenti sampai disitu. Dengan semangat mempertahankan Indonesia merdeka, Bung Tomo bergerilya melalui radio perjuangan yang dikenal dengan julukan Radio Pemberontakan.   

Bekerjasama dengan RRI Surabaya, gelora nasionalisme yang disiarkan tiap Rabu dan Minggu malam berhasil mengobarkan semangat arek Suroboyo untuk berani melawan penjajah.

Sebagai upaya ‘menyegarkan’ kembali peran radio bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia inilah House of Sampoerna melalui program tematik tur Surabaya Heritage Track (SHT) ‘Surabaya Heritage.FM’, mengajak warga kota ‘Menelusui Jejak Warisan Surabaya’ tersebut.

Tur tematik ‘Surabaya Heritage.FM’ ini bisa dinikmati mulai Selasa (2/4/2019) hingga 2 Mei mendatang. Perjalanan menggunakan bus khusus ini hanya ada pada hari Selasa-Kamis mulai pukul 10.00-11.30. dit

Comments are closed.