Sempat Vakum 10 Tahun, Vika Wisnu Mengaku Dirinya Hanya Penulis Amatir, Ternyata Ini Maksudnya

Vika Wisnu (foto: IST)

iniSURABAYA.com – Meski karyanya sudah banyak yang dimuat di sejumlah surat kabar, Vika Wisnu menegaskan bahwa dirinya adalah penulis amatir.

“Saya ini bukan penulis profesional. Sebab, penulis profesional itu pasti dia menulis secara produktif,” begitu kata pemilik nama Prihandari Satvikadewi ini kepada penakita.com (grup media iniSurabaya.com).

Bacaan Lainnya

Artinya, lanjut Vika, seorang penulis professional itu terus berkarya dan tidak hanya saat ingin menulis. “Pastinya dia (penulis profesional) punya jadwal khusus menulis, kemudian dia punya target khusus dalam menulis,” paparnya.

Dosen di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini menandaskan bahwa dirinya belum bisa menjadi seorang penulis profesional.

“Saya baru menulis saat saya ingin. Khusus untuk cerpen ketika saya merasa ada yang harus saya tuangkan sebagai cerita baru saya menulis,” tutur ibu dua anak ini.

Vika tak menepis bahwa produktivitasnya masih sangat rendah. “Dalam satu tahun paling saya hanya menghasilkan dua tulisan. Itu kan tidak terlalu membanggakan,” ujar Vika disambung tawa khasnya.

Perempuan kelahiran 1974 ini juga menguraikan bahwa membuat cerpen adalah cara dia melatih diri untuk terus menulis. Sebab menulis baginya adalah hobi yang tak bisa dilepaskan dari kesehariannya.  

Tetapi, dalam perjalanannya sebagai penulis Vika mengaku sempat mengalami kevakuman selama 10 tahun. Itu terjadi ketika anaknya didiagnosa autis.  

“Saya memutuskan untuk tidak bekerja beberapa tahun, sehingga bisa full menangani terapi anak saya,” begitu kisahnya.

Setelah selama 10 tahun melepaskan diri dari dunia media, pada tahun 2012 Vika mulai aktif mengajar di Untag Surabaya sampai sekarang. Sejumlah cerpen karya Vina yang pernah dimuat di surat kabar di antaranya adalah ‘Telepon dari Istanbul’, ‘Sepasang Matryoshka’, dan ‘Pacar Pertama’. Tiga cerpen itu dimuat di Harian Kompas. Sedang karyanya yang lain, ‘Ada Yoko di Societeit Straat’ dimuat di Harian Jawa Pos.

Selain sebagai pengajar dan penulis, Vika ternyata juga pernah menjalani karir sebagai penyiar. Menurut Vika, perjalanan sebagai penyiar radio ini malah sudah dia lakukan sejak masih kuliah di semester 2.

“Kira-kira 1993 sampai 2001 saya berprofesi sebagai penyiar. Setelah menjadi penyiar saya sempat juga berkarir di back office. Jadi nggak siaran lagi tapi jadi program director di radio Hard Rock FM Surabaya. Sebelumnya saya siaran di radio Suara Surabaya,” bebernya. ara

Pos terkait