

iniSURABAYA.com – Seorang seniman tak selalu lahir dari keluarga seniman. I Gede Putra Udiyana ini salah satunya.
Pria kelahiran Denpasar, Bali ini mengaku bakatnya di bidang seni merupakan anugerah dari Sang Maha Pencipta. Bakat dan ketertarikannya pada dunia seni, khususnya seni lukis ini yang kemudian dia kembangkan hingga kini.
Namanya sebagai pelukis kian dikenal ketika pada tahun 1986 dia mendapat penghargaan dari Lidice Ruze Cekoslovakia. Selain bangga dapat apresiasi, penghargaan itu pula yang menjadikan motivasi untuk menggeluti dunia seni jadi makin besar.
Kini karya Udiyana bisa dinikmati di lobi Hotel Fairfield by Marriott Surabaya. Sebanyak 17 lukisan yang semuanya memapar alam hutan beserta aliran sungai yang bikin sejuk menghiasi ruang hotel bintang 4 tersebut.

Meski semuanya menghadirkan nuansa hutan, tak ada satu pun karya yang sama. Apalagi diantaranya ada tambahan satwa di dalamnya.
“Karena satwa adalah bagian tak terpisahkan dengan alam,” tegas Udiyana kepada iniSurabaya.com.
Gagasan-gagasan yang muncul, diakui Udiyana selalu spontan di saat yang tak pernah dia duga. “Ide itu muncul sendiri. Dan ketika (gagasan) itu datang, maka tangan ini bergerak spontan mengekspresikannya di atas kanvas,” urainya.
Tak perlu waktu lama. Hanya dalam empat jam karya lukis itu pun jadi. “Kalau bentuk dan teknik sudah dikuasai, maka apa pun idenya bisa terwujud dalam waktu singkat,” imbuhnya.
Semua lukisan yang dipajang di Hotel Fairfield merupakan karya terbaru yang dia buat sepanjang tahun 2019. Ukuran terbesar yang dia buat dan disajikan di pameran tunggal itu adalah 200×120 cm.
Dalam perjalanannya sebagai seorang seniman sejak 1986, Udiyana sudah beberapa kali menggelar pameran tunggal di sejumlah kota besar. Selain di Jawa dan Bali, karya Udiyana juga sempat dipajang di hadapan penikmat seni di Cekoslovakia, Singapura, dan di Australia. dit