iniSURABAYA.com – Soundrenaline tak lagi identik musik rock. Di tahun penyelenggaan yang masuk tahun ke-17 ini panggung musik akbar ini makin akomodatif terhadap semua genre musik.
Selain wadah bagi seluruh jenis musik, Soundrenaline juga siap menampung hadirnya musisi-musisi muda berbakat untuk unjuk kemampuan di hadapan penikmat musik Tanah Air.
“Kami memang tak lagi fokus pada satu genre tertentu. Kami ingin bisa jadi wadah bagi semua jenis musik, bahkan band-band baru,” tegas Widi Puradiredja, music curator Soundrenaline 2019 kepada iniSurabaya.com, Kamis (22/8/2019).
Widi menyatakan pula bahwa Soundrenaline tak hanya sebuah pentas musik. Di momen yang sama juga hadir kreasi seni dari berbaga daerah.
“Setiap area di Soundrenaline dipastikan menyuguhkan pengalaman yang sangat unik dan berkesan,” ujar Widi.
Widi yang juga drummer grup band Maliq & D’Essentials ini menambahkan tahun ini Soundrenaline digeber di 20 kota di Tanah Air sebelum akhirnya disajikan bagi penikmat musik di seluruh penjuru dunia di Garuda Wisnu Kencana, Bali, pada 7-8 September 2019.
Di Surabaya, pentas Soundrenaline sudah dimulai sejak Rabu (21/8/2019). Pada hari pertama itu tampil Layung Temaram, Fraud, Elephant Kind, Fiersa Besari, dan ditutup Frontaxan.
Red Fang, band heavy metal dari Portland, Oregon, Amerika turut memeriahkan Soundrenaline di Surabaya pada hari pertama. “Red Fang sempat tampil di beberapa kota, tetapi tak ikut yang di Bali, karena jadwalnya yang mereka tidak bisa,” ucap Widi
Pada hari kedua, panggung Soundrenaline di Surabaya dimeriahkan Tora, Natinson, Dialog Senja, dan Rubah di Selatan. Selain itu masih ada The SIGIT, Maliq & D’Essentials, dan Feel Koplo. dit