
iniSURABAYA.com – ‘Ayo Makan’ sudah jadi agenda rutin JW Marriott dalam upaya mengenalkan ragam menu Tanah Air. Namun, ada yang tak biasa pada program kali ini.
Hotel bintang berjaringan internasional ini membuka pintu bagi makanan yang selama ini biasa ditemui di jalanan. Ada rujak cingur, lontong balap, pangsit mie, tahu campur, tahu lontong, serta untuk jajanannya ada aneka macam gorengan, seperti tahu isi dan pisang goreng.
Dan yang sangat tidak biasa disajikan di
hotel papan atas macam JW Marriott ini adalah hadirnya minuman susu madu telur
jahe (STMJ). Tetapi berbeda dengan STMJ lain, minuman hangat yang disuguhkan di
rombong khusus di area lobi hotel ini menggunakan susu beruang.
Yang lebih istimewa, pengunjung bisa meminta mendapatkan pilihan telur yang sangat bervariasi. Selain telur ayam kampung, ada pula telur ayam Arab, telur bebek, hingga yang ukurannya paling besar yaitu telur angsa.
Harganya? Tak perlu khawatir, meski masuk hotel berbintang, makanan khas kaki lima ini tetap bisa dinikmati dengan harga murah.
“Paling murah gorengan itu Rp 7.000 nett,
dan paling mahal STMJ yang kisaran Rp 40.000 nett,” ujar Mona Cellyda Rista
Hollandari, Marketing Communication Manager JW Marriott Surabaya.
Mona menambahkan bahwa program ‘Ayo Makan’ rutin yang diadakan setiap tahun ini sebagai upaya mengajak masyarakat menikmati sajian menu makanan tradisional Indonesia.
“Kali ini kami mengusung street food atau makanan jalanan. Kalau tahun kemarin kami menyajikan aneka masakan Nusantara, kali ini khusus yang khas dari Jawa Timur,” paparnya.
Aneka menu yang bisa ditemui hingga 28 November 2019 tersebut dikemas secara menarik melalui rombong dan pikulan tradisional di lobi hotel. Ragam makanan khas Jawa Timur itu ada tujuh item yang dirotasi setiap hari.
“Tetapi khusus STMJ dipastikan ada setiap harinya,” tegas Mona.
Petugas yang melayani masing-masing menu makanan pun berpakaian khas Jawa Timur, yang lelaki pakai kaos bergaris khas Madura, sedang yang perempuan memakai kain kebaya. dit