
iniSURABAYA.com – Trauma memang tidak menyenangkan. Karena trauma pula, Rayner Stefanoline merasa tidak nyaman ketika menjalani kompetisi Drum-Off Global 2019 di Singapura pada akhir Agustus lalu.
Tetapi, berkat kemampuannya untuk fokus pada permainan, sulung dari dua bersaudara ini akhirnya berhasil melewati masa-masa sulit tersebut. Rayner Stefanoline dinobatkan sebagai jawara untuk Open Category.
“Paling sulit melawan nervous, karena takut dicurangi lagi,” ujar Rayner kepada iniSurabaya.com, Sabtu (16/11/2019).
Ditemui di studio musiknya di kawasan CitraLand Surabaya, Rayner mengungkapkan pengalaman buruk yang dia alami saat ikut kompetisi di ajang yang sama di tahun 2018.
Rayner Stefanoline kecewa karena mendapat skor sempurna, tetapi pemenangnya justru orang lain. “Jadi saya kepikiran terus, dicurangi lagi nggak ya. Tetapi, saya berusaha terus melawan tekanan mental itu, dan berhasil,” paparnya.
Tak hanya berhasil menguasai gejolak mentalnya yang sempat galau. Pada akhirnya Rayner dinyatakan sebagai juaranya.
“Open Category ini pesertanya terbuka tanpa batasan usia dan gender. Jadi lelaki perempuan, anak-anak sampai dewasa bisa ikutan,” urai murid kelas X SMA Cita Hati West ini.
Rayner berhasil menggusur 20 peserta lain yang berasal dari berbagai negara, seperti Vietnam, Thailand, Tiongkok, dan juga Amerika Serikat. “Tantangan paling beratnya adalah peserta dari Tiongkok yang belakangan memang sedang berkembang bagus,” tegasnya.
Kemenangan Rayner di ajang Drum-Off Global ini bukan yang pertama. Pada tahun 2016, pria kelahiran Surabaya, 20 Oktober 2004 ini juga menjadi juara untuk Junior Category.
Prestasi itu sekaligus membuatnya jadi drummer cilik pertama dari Indonesia yang memenangi Drum Off Global. “Selama ini, orang luar (negeri) memang selalu memuji Indonesia yang dianggap punya banyak bibit drummer terbaik dunia,” tandas Rayner.
Pernyataan Rayner ini didukung oleh Tan Boo, Founder Drum Off Global Singapore. Dalam wawancara jarak jauh, Tan Boo memuji prestasi Rayner dan juga para drummer dari Indonesia.
Karena itu, Tan Boo memberi tantangan pada para drummer Indonesia lainnya untuk mengikuti jejak Rayner, ikut di setiap kompetisi yang diselenggarakan Drum Off Global Singapore. dit