Kembali Hadir di Surabaya, Lucid Dream Ajak Pengunjung Pakuwon Mall Berpuisi dan Menggambar

0
990
Pengunjung Pakuwon Mall Surabaya kembali mendapat suguhan Lucid Dream. Pameran instalasi ini bisa disaksikan di lantai 2M selama dua bulan.

iniSURABAYA.com – Lucid Dream kembali hadir di Surabaya. Berbeda dengan sebelumnya, pameran seni instalasi yang kedua ini lebih berwarna-warni sehingga kian menarik buat diabadikan di akun media sosial.

Menurut Eva Tamara, Project Director Lucid Dream, Lucid Dream yang bisa dinikmati di lantai 2M Pakuwon Mall Surabaya mulai Jumat (20/12/2019) itu mengambil tema ‘Lume’, diambil dari kata lumination yang artinya ‘pencahayaan’.

Karena itu, Lucid Dream kali ini menggabungkan seni instalasi karya seniman lokal Surabaya dengan permainan cahaya, audio visual, dan teknologi video mapping.  

Ditambahkan Eva Tamara, Outside The Box sebagai penyelenggara menggandeng tiga seniman lokal Surabaya menghadirkan pameran seni instalasi modern tersebut. Mereka adalah LZY visual, Serbuk Kayu, dan Waft Lab.

“Kami ingin menghadirkan pameran seni modern yang mengasyikkan, sekaligus menyediakan wadah kreatif bagi para seniman lokal kita,” ujar Eva Tamara.
Begitu masuk area Lucid Dream, pengunjung akan disuguhi narasi tentang Luna, sebuah karakter pengontrol mimpi yang akan menjelajahi berbagai dimensi mimpi yang dia alami.

Narasi ini disampaikan lewat video mapping karya LZY Visual, sekelompok seniman video grafis 3D asal Surabaya yang pernah menggarap video mapping di Geekfest 2017 Siola, Surabaya.

Di dalam mimpinya, Luna akan mengunjungi sejumlah dimensi yang menampilkan berbagai citra penuh cahaya. Itulah yang kemudian digambarkan dalam setiap segmen pameran Lucid Dream.

Ada dimensi Polaroid, sebuah dimensi yang mengambil tema perkembangan fotografi sejak keberhasilan kamera polaroid untuk pertama kalinya menampilkan bentuk matahari pada tahun 1660-an.

Seni instalasi cahaya di dimensi Polaroid ini adalah karya WAFT-Lab, kelompok seniman audio visual yang seringkali memamerkan karya-karya instalasi cahaya.

Di area itu juga ada dimensi lain yang dikunjungi Luna. Segmen ini menampilkan sejumlah wujud hewan yang hampir punah di Indonesia, yaitu orangutan, komodo, dan harimau Sumatra.

“Uniknya, semuanya bercahaya,” ungkap Eva. Seni instalasi wujud hewan bercahaya yang terbuat dari plastik bekas itu merupakan karya para seniman di Komunitas Serbuk Kayu.

Selain sejumlah dimensi yang ditampilkan itu, ada juga dimensi bertajuk Arcade. Di area ini pengunjung seolah bisa masuk ke dalam video game tahun 90-an seperti Super Mario Bros, Pac Man, dan Tetris.

Ada pula dimensi yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk mengambil gambar bergerak dengan aplikasi boomerang dengan latar pendaran cahaya yang terpancar dari ornamen seperti wayang tiga dimensi.

Terakhir, pengunjung diajak bernostalgia di zaman ketika mereka bebas mencorat-coret dinding toilet kampus atau toilet umum dalam dimensi yang bertajuk Cyberpunk.

“Di segmen terakhir itu, kami memberikan ruang bagi pengunjung untuk berkarya. Menulis puisi atau apapun, termasuk menggambar sesuatu yang menurut mereka menarik,” kata Eva. sum

Comments are closed.