Gunakan Teknologi CRM dari Korea, Nujek Klaim Jadi Pelopor Ojol Ramah Lingkungan

James LEE (Young-cheol), Chairman/CEO Datam Group (tengah) sepakat melakukan kerjasama dengan Nujek untuk pengadaan teknologi CRM.

iniSURABAYA.com – Sebagai pendatang baru, Nusantara Ojek (Nujek) terus mengembangkan diri menjadi lebih baik daripada platform aplikasi ojek online (ojol) sejenisnya yang sudah lebih dulu hadir.

Kabar terbaru, Nujek yang sudah hadir sejak Agustus 2018 ini menggandeng perusahaan Korea, Datam Technology untuk mengembangkan teknologi motor listrik yang ramah lingkungan.

Bacaan Lainnya

Caranya adalah mendaur ulang emisi karbon menggunakan teknologi carbon reduction mining (CRM) yang dipasang pada kendaraan mitra driver Nujek. “Tujuannya untuk mengkonversi karbon hasil pembakaran menjadi energi baru,” tegas Moch Gozali, CEO Nujek, Senin (20/1/2020).

Ditemui usai acara soft launching Remanufacturing Nujek di  Bumi Surabaya City Resort, Gozali menekankan bahwa penggunaan CRM ini akan menghemat penggunaan bahan bakar fosil sampai 90 persen.

“Mitra driver Nujek juga akan mendapatkan reward berupa insentif berdasar jumlah emisi karbon yang tereduksi per-km,” tandasnya.

Baca Juga : https://inisurabaya.com/2020/01/nujek-aplikasi-ojol-yang-punya-layanan-memanggil-guru-ngaji-simak-pula-4-keunggulan-lainnya/

Menurut Gozali, pada awal Maret 2020 akan dipasang 500 CRM yang melibatkan para santri sebagai teknisinya. “Program ini bagian dari impelementasi Sustainable Development Goals (SDGs) perusahaan yang going concernt terhadap lingkungan hidup dengan menciptakan green economy,” paparnya.

Gozali menambahkan,”Untuk tujuan itulah kami gandeng investor dari Korea agar Nujek bisa menjadi pelopor ojol yang punya armada ramah lingkungan. Datam komitmen mengucurkan dana Rp 3 triliun selama tiga tahun dalam berbagai bentuk kerjasama.”

Sementara James Lee (Young-cheol), Chairman/CEO Datam Group mengatakan pihaknya tertarik bekerjasama dengan Nujek karena potensi pasar di Indonesia yang besar serta bisa mengurangi emisi karbon.

Datam optimistis Nujek bisa berkembang layaknya dua perusahaan ojol yang sudah besar yakni Grab dan Gojek. “Kita komitmen dalam tiga tahun ke depan siap membantu Nujek,” imbuhnya.

Senada dengan Gozali, James Lee pun menyatakan bahwa pada tahap awal akan mendatangkan 500 motor hybrid dan akan terus ditambah sesuai kebutuhan. “Tahap awal dipilih sepeda motor yang usianya tua, dipastikan emisi karbonnya tinggi,” cetusnya.

Informasi lain yang diperoleh iniSurabaya.com, launching Nujek di Surabaya akan dilakukan bulan Ramadan ini, berikutnya menyusul Jakarta bulan Juni 2020. Untuk Surabaya saat ini sudah ada 4.000 permintaan mitra driver. dit

Pos terkait