Hubungan Cinta yang Erat dan Saling Menguatkan Tanpa Relasi Seksual, Mungkinkah? Rasvan Aoki Menjawabnya di Single ‘Call Me Blue’

Rasvan Aoki

iniSURABAYA.com – Rasvan Aoki merilis single gres berjudul ‘Call Me Blue’. Komposisi ini menempati urutan terakhir di album mereka ‘Tyaga’.

Melalui lagu tersebut, duet musisi yang sama-sama lulusan Fakultas Bahasa dan Seni dari Universitas Negeri Surabaya ini memaparkan begitu kuatnya ‘chemistry’ antar individu, bahkan ketika mereka sudah tidak lagi ‘berpacaran’.

Bacaan Lainnya

Chemistry antar individu ini tak pernah hilang begitu saja. Setiap kali berinteraksi dengan sosok tersebut, ikatan emosional itu selalu ada, tak pernah hilang, bahkan terkadang menguat seiring waktu.

Rasvan Aoki juga menggambarkan hubungan yang saling menguatkan itu dengan padanan kata bahasa Inggris yang baik. Yang menarik adalah penjelasan hubungan positif dan saling mendukung antar dua manusia walau tanpa (atau belum ada) rasa cinta di dalamnya.

Come ComeAnd Dance
Those Feelings I Can’t Deny
Oohh
———————-
Then I Take You To The Mountain
Where I Used To Sing A Melody
And Drown With My Memory
You Release The Pain When I Feel Numb
You Become The Sun When My Day Is Too Dark
But There Are No Love
It Feels Like I First Saw You

Lagu dengan durasi 4 menit 57 detik ini bercerita tentang sebuah relasi cinta platonik. Sebuah hubungan cinta yang sangat erat dan saling menguatkan tanpa relasi seksual dalam sebuah rangkaian kata berbahasa Inggris yang cantik.

Pemaparan relasi cinta seperti ini jarang terjadi dalam situasi musik Indonesia modern, terutama saat musik Indonesia terpolarisasi menjadi poros pop generik yang mendayu dan skena indie yang filosofis.

Lagu ini menjadi komposisi paling rumit dari keseluruhan lagu dalam album ‘Tyaga’, dengan tempo lagu yang variatif di intro, reffrain dan outro-nya. ‘Call Me Blue’ mengikuti pola yang sama dari Rasvan Aoki yang juga digunakan di lagu ‘Rasa Itu’ dan ‘Promise’.

Di komposisi ini, vokal Aoki menjadi nyawa lagu akan membawa pendengar mengikuti alunan lagu, yang kemudian mendapat kejutan di tengah lagu.

Jika di ‘Rasa Itu’ ada toasting dari King Mas Mus, maka di bagian tengah ‘Call Me Blue’ terdapat perubahan tempo lagu menjadi sebuah aransemen penuh progressive chord yang menonjolkan solo gitar Rasvan, sebelum ditutup kembali dengan vokal Aoki yang menyebut lirik “….but there are no love..” yang menegaskan makna cinta platonik dari lagu ini.

‘Call Me Blue’ adalah lagu cinta yang tak lazim, yang menjadi pencerahan di tengah kejenuhan lagu-lagu cinta generik yang memenuhi airplay saat ini. dit

Pos terkait