
iniSURABAYA.com – Rasvan Aoki, duet musisi lulusan Fakultas Bahasa dan Seni dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali merilis single. Kali ini penyanyi yang aslinya bernama Shofan Kusuma Firdaus dan Intan Rista Rini itu bertutur soal chemistry.
Lewat komposisi berjudul ‘Call Me Blue’, Rasvan Aoki mengguratkan catatan bahwa saat ini kata ‘chemistry’ telah keluar dari laboratorium kimia ke buku-buku filsafat dan media sosial untuk menggambarkan ikatan emosional antar manusia.
“Tetapi sejatinya kata ‘chemistry’ yang menggambarkan ikatan emosional seseorang pada orang lain terkadang jauh lebih kuat dari sekedar kalimat ‘aku cinta kamu’ yang diucapkan sepasang kekasih yang sedang bercinta,” ujar Shofan Kusuma Firdaus kepada iniSurabaya.com beberapa waktu lalu.
Pria yang akrab disapa Rasvan ini menambahkan, lagu yang menjadi urutan
paling bontot dalam album ‘Tyaga’ ini, berawal dari
pengamatan dirinya
pada pertemanan dalam komunitas-komunitas dalam skena musik indie di Surabaya
dan kota-kota lain.
Sering dalam pertemanan itu, terjalin ikatan emosional antar individu yang kuat. Beberapa pertemanan ini berubah menjadi hubungan yang lebih romantis, beberapa berlanjut ke pernikahan, ada yang masih awet berpacaran dan ada yang sudah tak lagi berpacaran.
Uniknya, menurut Rasvan, baik yang masih berpacaran maupun yang sudah putus pun, ikatan emosionalnya masih tinggi.
Nyaris senada dengan spirit yang diusung lewat komposisi sebelumnya berjudul ‘Rasa Itu’, ‘Call Me Blue’ mencoba menyelami dorongan bawah sadar manusia. Bedanya kali ini dalam menyikapi kehadiran individu lain yang membuat diri mereka nyaman.
Kuatnya persenyawaan antar manusia tergambar pada bait pertama ‘Call Me Blue’, yang dibawakan Aoki dengan apik layaknya orang bercerita :
For The First Time I Saw You
I Taste Cherry In My Mouth And Thunder In My Heart
You Walk Around My Dreams
But It’s Been Years
I Can Get Me Someway But It Doesn’t Make Me Allright
Bait ini menggambarkan dengan halus bagaimana kesan yang kuat kala pertama kali bertemu seseorang, merasakan sensasi dalam hati dan dan selalu merasakan hal yang sama setiap kali bertemu.
“Tetapi apakah ini sebuah hubungan romantis? Belum tentu!” tegas Rasvan. dit