
iniSURABAYA.com – Pentas busana berskala internasional Surabaya Fashion Parade (SFP) bakal kembali hadir di Tunjungan Plaza Surabaya. Di tahun ke-13 penyelenggaraan SFP yang digelar 16-19 April 2020 ini menampilkan pula desainer papan atas dalam dan luar negeri.
Dari dalam negeri ada Sapto Djojokartiko. Sedang yang dari mancanegara yang menjadi desainer bintang tamunya adalah Voravaj (Thailand), Fizi Woo (Malaysia), dan Pat Santos (Filipina).
Dalam penyelenggaraan kali ini, SFP yang disajikan manajemen Tunjungan Plaza bersama Indonesian Fashion Chamber (IFC) mengusung tema ‘Viable’.
Menurut Alben Ayub Andal, Ketua panitia SFP 2020, kata ‘viable’ diambil dari Bahasa Inggris yang artinya ‘mampu untuk bertahan hidup dalam kondisi tertentu’, dengan menitikberatkan pada konsep sustainability.
“Jadi fokus konsep ini adalah sustainable fashion. Kami ingin mengajak para desainer untuk menghadirkan fashion yang lebih ramah lingkungan juga menggarapnya secara lebih manusiawi,” ujarnya, Minggu (19/1).
Senada dengan Alben, Alfiana Candrajani (Ketua IFC Surabaya) menyampaikan bahwa seluruh dunia sedang concern terhadap kondisi bumi. “Ibaratnya, bumi telah terluka sangat parah. Karena itu dimana-mana digaungkan semangat kembali konsep kembali ke alam.
Begitu pula dengan dunia fashion yang turut
prihatin dengan kondisi ini. “Di sini kami ingin mengusung konsep yang ramah
lingkungan, meskipun masih dalam bertahap. Pelan-pelan, kami ingin mengarah ke
sustainable fashion. Seperti mengurangi limbah kain, membuat busana yang long
lasting, dan sebagainya,” tuturnya.
Diakui Alfiana, fenomena tersebut merupakan tantangan bagi para desainer. “Bagaimana pada desainer bisa membuat rancangan yang bagus serta sustainable,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Dian Apriliana Dewi, penggagas SFP menyampaikan, gelaran fashion yang berlangsung selama empat hari berturut-turut akan diisi banyak kegiatan.
“Hari pertama yakni opening dan muslim wear. Pada hari kedua ada school spesial show. Selanjutnya disusul dengan hari ketiga dengan ethnic urban. Terakhir, ada cocktail dan evening gown,” ungkap Dian.
Dian berharap SFP terus bisa hadir dan memberikan kesempatan besar pada eksistensi industri fashion, sepert fashion designer, perajin, maupun masyarakat penikmat fashion.
“Setiap tahun kami mengusung konsep berbeda. Setiap tahun pula kami mendapatkan respons yang bagus,” katanya. dit