
The Beauty of China ke-16 mengangkat cerita The Journey of Silk Road

iniSURABAYA.com – Pentas tari spektakuler digelar di panggung akbar The Westin Grand Ballroom Surabaya pada Jumat (24/1/2020) malam. Sekitar 200 penari dari delapan sanggar tari gabung dalam pementasan selama 45 menit tersebut.
Penyelenggaraan The Beauty of China yang sudah masuk tahun ke-16 ini untuk pertama kalinya diadakan di The Westin Grand Ballroom Surabaya yang diklaim sebagai ballroom dan convention center terbesar di Jawa Timur.
Sebelumnya kegiatan yang diadakan untuk menyambut Tahun Baru Imlek ini dilaksanakan di Pakuwon Imperial Ballrom yang juga dalam naungan manajemen Sheraton Hotels.

The Beauty of China yang kali ini mengambil tema ‘The Journey of Silk Road’ mengangkat cerita perjalanan petualangan menyusuri empat negara, mulai dari Tiongkok, Eropa, India, dan berakhir di Indonesia.
Selama pertunjukan berlangsung sama sekali tidak ada narasi. Penonton diajak berimajinasi melalui tampilan layar yang menggambarkan negara-negara yang diusung dalam kisah ‘The Journey of Silk Road’ tersebut.
Cerita juga disuguhkan lewat gerakan-gerakan tari yang sangat bervariasi, mulai hip hop, balet, dan belly dance, tari perut khas India. Selain itu masih ada tari tradisional dari Indonesia, seperti tari Bali dan Jawa.

“Melalui tari kolosal ini kami ingin menyampaikan dunia ini sangat beragam. Dan dari keberagaman itu Indonesia berhasil jadi pemersatu banyak negara,” ujar Thomas Susilo Hadisuwiryo, Show Director The Beauty of China.
Apalagi, lanjut Thomas, Indonesia dikenal dengan budaya yang jauh lebih banyak daripada negara-negara lainnya. “Di tarian ini kami tekankan semuanya bisa bersatu tanpa melihat perbedaan,” tandasnya.
Thomas yang juga pengelola Thomas Dance Sport Entertainment ini mengungkapkan banyak kendala yang dihadapi untuk mempersiapkan pementasan The Beauty of China kali ini. Selain usia penari yang bervariasi mulai dari 16-25 tahun, ketrampilan personal pun beraneka macam.

“Ketrampilan penarinya kan macam-macam, yang modern dan tradisional. Tetapi untungnya mereka adalah penari profesional sehingga mudah membuat mereka beradaptasi dengan cepat,” paparnya.
Pendapat senada dilontarkan Alamsyah Jo, Complex General Manager The Westin Surabaya & Four Points by Sheraton Surabaya, Pakuwon Indah. “Biasanya persiapan dilakukan empat bulan sebelumnya. Tetapi kali ini hanya punya waktu dua bulan,” ujarnya.
The Beauty of China, masih kata Alamsyah, mengangkat cerita berbeda setiap tahunnya.

“Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang mengangkat konsep cerita hanya menampilkan satu negara, tapi di pertunjukan ini ada empat negara sekaligus. Dan setiap negara memiliki tarian berbeda, mulai tari tradisional, balet, hip hop, belly dance, dan kontemporer,” bebernya. dit