iniSURABAYA.com | JAKARTA – Air bersih dan sanitasi merupakan kebutuhan dasar hidup manusia. Sayangnya, sanitasi buruk masih menjadi permasalahan besar di Indonesia.
Terbukti masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses toilet dan sanitasi yang bersih. Hal ini tentu beresiko besar mencemari lingkungan, mempengaruhi kesehatan hingga menyebabkan kematian bagi warga sekitar.
Fenomena inilah yang memicu Harpic, pembersih toilet yang diproduksi dan dipasarkan Reckitt Benckiser berkomitmen untuk mengentaskan permasalahan buang air besar sembarangan (BABS) di Pulau Jawa pada tahun 2025.
Sebagai langkah awal, Harpic mengajak masyarakat untuk berkontribusi memberikan akses terhadap toilet yang lebih bersih kepada masyarakat yang membutuhkan melalui kampanye Aksi Toilet Bersih.
Kampanye ini dimulai dengan ide yang sederhana, dengan membeli dua produk Harpic untuk membersihkan toilet rumah melalui e-commerce Shopee dan Lazada, pembeli berkesempatan untuk menyumbangkan satu produk Harpic bagi mereka yang membutuhkan akses terhadap toilet bersih.
Kampanye ini dimulai sejak 27 November sampai 30 Desember 2019 dan berlangsung di seluruh Indonesia. Dari kampanye tersebut, Harpic berhasil mengumpulkan 3.545 produk yang selanjutnya didonasikan kepada Komida (Koperasi Simpan Pinjam Mitra Dhuafa).
Kampanye Aksi Toilet Bersih ini pertama kali diluncurkan pada peringatan Hari Toilet Sedunia 2019 yang diperingati setiap tanggal 19 November. “Kampanye ini tidak sekedar membeli dan mendonasikan produk, namun juga sebagai gerakan peningkatan kesadaran akan pentingnya akses sanitasi layak bagi kesehatan masyarakat,” tegas Luis Ramirez, Marketing Director Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia.
Dengan turut serta dalam kampanye ini, lanjut Luis Ramirez, masyarakat tak hanya mendapatkan toilet rumah yang 10 kali lebih bersih namun secara bersamaan berkotribusi untuk memberikan akses terhadap toilet dan sanitasi bersih bagi saudara kita yang membutuhkan.
Berdasarkan data KSP Mitra Dhuafa (Komida), dari 735.957 anggota yang tersebar di 287 kabupaten dan daerah di Indonesia, hanya 551.435 anggota yang memiliki toilet dan septictank.
Sedangkan ada 105.821 anggota yang memiliki toilet namun tidak tersambung septictank dan 78.701 anggota yang belum memiliki toilet.
“Dari data Desember 2019, masih banyak anggota yang tidak mempunyai toilet ataupun sanitasi kurang layak. Masih banyak pula perilaku buang air besar sembarangan di jamban samping sungai karena faktor kebiasaan,” cetus Sugeng Priyono, Direktur Operasional Komida.
Jika terus dibiarkan, masih kata Sugeng, hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan keluarga dan anak anggota Komida, karena penyakit diare akibat dari buang air besar sembarangan.
Maka Komida menggelar aksi nyata dengan memfasilitasi anggota berupa pinjaman Sarana Air Bersih dan Sanitasi. “Kami sangat bersyukur Harpic turut ambil bagian dalam upaya menyediakan toilet yang lebih bersih bagi masyarakat melalui kampanye Aksi Toilet Bersih ini,” ujar Sugeng. wid