
iniSURABAYA.com – Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Surabaya menghadapi masalah serius terkait minimnya stok darah dari masyarakat yang donor. Kondisi tersebut tak dielakkan sebagai dampak merebaknya virus corona dan himbauan social distancing.
Tri Siswanto, Wakil Ketua 1 PMI Kota Surabaya memaparkan, sebelumnya setiap hari PMI Surabaya bisa menampung 450 kantong darah. Semenjak isu corona merebak dan masyarakat dihimbau untuk menghindari kerumunan, stok darah di PMI Kota Surabaya turun hingga menjadi 180 kantong saja.
Karena itu pula, PMI Kota Surabaya menghimbau kepada bank darah di rumah sakit agar menghemat penggunaan kantong darah. “Kalau angkanya di atas 200 kantong sehari, kami bisa katakan aman. Tetapi, kalau seperti sekarang yang di bawah 200 (kantong), ini sangat sedikit sekali,” tuturnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat agar kembali mau donor di tengah situasi persebaran virus Covid-19 ini. Bahkan PMI juga telah melakukan berbagai upaya sehingga proses donor darah tetap aman dan terhindar dari penularan.
Beberapa langkah yang dilakukan diantaranya adalah dengan membuka layanan donor darah selama 24 jam. Dari yang dulunya hanya dua shift menjadi tiga shift, yaitu pukul 07.00-14.00, 14.00-21.00, dan 21.00-07.00.
Pemberian jadwal panjang itu diharapkan bisa membuat masyarakat yang ingin donor bisa lebih leluasa memanfaatkan waktu yang diberikan.”Sekaligus menghindari antrean panjang yang memungkinkan terjadi kontak yang lama dengan banyak orang dalam satu waktu,” tuturnya.
Ditemui di tempat yang sama, dr Budi Arifah, Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Surabaya mengatakan, pihaknya telah melakukan antisipasi menyikapi merebaknya Covid-19, diantaranya dalam bentuk sterilisasi ruangan hingga laboratorium.
Selain itu staf juga dioptimalkan memakai alat pelidung diri (APD), serta penyediaan tempat cuci tangan dan pembersih tangan atau hand sanitizer. dit