
iniSURABAYA.com – Pandemic Covid-19 menimbulkan banyak korban. Salah satunya adalah Wahyutiningsih. Janda empat anak ini mengalami tekanan hidup yang dirasakan berat sehingga membuatnya ingin bunuh diri.
“Saya sudah nggak kuat (menjalani hidup ini). Saya sudah siapkan bensin sama Baygon (buat bunuh diri),” begitu tutur wanita yang akrab disapa Sih ini ketika disambangi di rumah kosnya di kawasan Jl Dukuh Kupang Gang Lebar Surabaya, Senin (27/4/2020).
Kamar yang ditempati Sih bersama keempat anaknya berukuran 3×3 meter. Perabotan dalam ruangan itu hanya ada tempat tidur di lantai serta lemari pakaian dan meja kecil.
“Kalau saya tinggal mati anak-anak pasti ada yang ngopeni,” ujarnya sambil berurai air mata.
Tekad Sih untuk bunuh diri tampaknya sudah bulat. “Nanti saya tinggali surat agar ada yang mau merawat (anak-anak) setelah saya nanti mati,” ucapnya.
Namun, Sih masih mempertimbangkan keinginan bunuh diri itu ketika melihat sosok si bungsu. “Yang bikin saya nggak tega itu kalau sudah melihat (anak) yang kecil,” tegasnya.
Sebelum efek pandemic Covid-19 mendera kehidupannya, Sih menjalani kesehariannya dengan berjualan botokan. “Saya jualkan masakan orang. Saya dikasih harga Rp 2.000, saya jual Rp 2.500,” urainya.
Dalam sehari dia bisa membawa pulang uang sebesar Rp 25.000 hingga Rp 30.000. “Itu kalau pas ramai (pembeli). Kalau sepi ya cuma dapat Rp 20.000,” bebernya.
Ketika pandemic Covid-19 melanda, banyak pelanggannya memutuskan berhenti membeli botok yang dia tawarkan. Apalagi ketika banyak ruas jalan ditutup portal sehingga membuat gerakannya berjualan makin terbatasi.
“Sekarang banyak pelanggan berhenti karena takut corona,” cetusnya.
Kondisi mental Sih makin tertekan ketika dia harus mengembalikan masakan. “Wajah orang yang nitip untuk dijualkan botoknya itu selalu menunjukkan sikap tidak senang. Bahkan ketika saya jelaskan banyak pelanggan berhenti karena Corona tetap tidak mau mengerti. Itu yang bikin saya makin tertekan,” ujarnya.
Siang itu, Sih menerima bantuan dana sebesar Rp 1 juta hasil donasi anggota Forum Komunikasi Hotel dan Media (FKHM) Jatim. Prosesi penyerahan donasi tersebut dilakukan langsung oleh Achmad Pramudito (Ketua Media FKHM) bersama Kus Andi (Ketua Hotel FKHM) didampingi Lukman yang juga pengurus FKHM Jatim. dit