Suhu Udara Surabaya Mencapai 11 Derajat, Ternyata Ini Penyebabnya

Meski musim kemarau, suhu udara di Surabaya dan sekitarnya belakangan terasa lebih dingin dari biasanya.

iniSURABAYA.com – Beberapa hari belakangan warga Kota Surabaya dan sekitarnya merasakan suhu udara yang sangat dingin, terutama pada pagi dan malam hari.

Ini tidak biasanya terjadi lantaran saat ini adalah musim kemarau yang identik dengan temperatur udara panas.

Bacaan Lainnya

“Kejadian ini wajar terjadi di musim kemarau. Ini namanya ‘bediding’,” ungkap Teguh Tri Susanto, Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda.

Menurut Teguh, bediding adalah kondisi di saat pada malam hingga pagi hari terasa lebih dingin dari biasanya. Kondisi ini termasuk yang wajar dan normal terjadi pada saat musim kemarau.

Teguh menambahkan pula bahwa bediding ini terjadi hampir di seluruh wilayah Jatim. Bediding terjadi pada saat musim kemarau saat tutupan awan sedikit pada malam hari, bahkan tidak ada sama sekali.

“Karena memang suhu dingin di wilayah Jatim hampir merata,” ungkapnya.

Tak hanya itu, pada malam hari, nilai radiasi matahari yang sampai ke bumi adalah nol. Jadi, energi yang menghangatkan permukaan bumi adalah energi yang berasal dari gelombang panjang yang dipancarkan bumi.

Sedangkan jika kondisi langit berawan, maka energi yang dipancarkan menuju angkasa sebagian akan dipantulkan kembali menuju bumi. Namun, jika di langit tidak ada tutupan awan sama sekali, maka energi yang dipancarkan bumi akan lepas ke angkasa tanpa ada yang dipantulkan kembali ke bumi, sehingga suhu udara akan semakin dingin.

Teguh memapar data, suhu udara pada hari ini diprakirakan berkisar antara 11 derajat di pagi hari hingga mencapai 35 derajat celcius.

Selain itu, Teguh menyebut pada prakiraan cuaca hari ini, kelembaban udara berkisar antara 35-100 persen. Sedangkan angin dominan dari Tenggara ke Timur dengan kecepatan 5 sampai 30 KM per jam. dit/dbs

Pos terkait