Luar Biasa! Produksi Alas Kaki Nasional Turun 70%, Tetapi Ekspor Catat Angka Kenaikan 15%

Daya beli masyarakat terhadap alas kaki mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Tetapi Angka ekspor triwulan pertama justru menunjukkan kenaikan.

iniSURABAYA | SIDOARJO – Di tengah musibah pandemi Covid-19, industri alas kaki nasional ternyata cukup menggembirakan. Terbukti eksport industri alas kaki tahun 2020 naik 15 persen di triwulan 1 dibanding tahun 2019

Ini menunjukan industri alas kaki Tanah Air masih mampu menunjukan geliat positif di tengah tekanan dampak pandemi Covid 19. Kondisi menggembirakan ini dipapar dalam forum soft launching Indonesia Footwear Network yang digelar secara virtual di Kantor BPIP (Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia), Tanggulangin Sidoarjo, Selasa (4/8/2020).

Bacaan Lainnya

Agenda talkshow secara virtual itu menghadirkan Gati Wibawaningsing, Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin. Juga ada Budi Purwoko (Ketua Umum DPP APKI), Eddy Widjanarko (Ketua APRISINDO), Rany Riniwati (PT Golden Step Indonesia), dan Fajar Nugraha (Founder Adorable Project).

“Eksport didominasi oleh produk dari merk-merk ternama,” tegas Heru Budi Susanto, Kepala BPIP.

Namun, diakui Heru, secara global produksi alas kaki nasional mengalami penurunan pada masa pandemi ini hingga 70 persen. “Ini disebabkan daya beli yang melemah dan ketebatasan bahan baku,” ungkapnya.

Saat ini sedang terjadi perubahan yang harus diterima oleh semua elemen masyarakat khususnya industri alas kaki dan kulit. Tertulis dalam sejarah, awal tahun 2020, bahkan banyak dari kita tidak memikirkan adanya dampak pandemi covid19 seperti situasi saat ini.

Penjualan menurun hingga 70 persen, potensi tidak bisa mempertahankan produksi karena daya beli juga menurun, hingga kesulitan mengelola cashflow usaha yang berakibat pada merumahkan sebagian karyawan dan penutupan usaha.

Kondisi saat ini bukanlah krisis yang pertama bagi industri khususnya alas kaki. Krisis ekonomi 1998 juga memberikan pelajaran banyak hal, bahwa IKM lah yang justru menjadi penyelamat ekonomi Indonesia saat itu. Saat ini pandemi Covid19 menyerang hampir seluruh pilar ekonomi, sosial bahkan kesehatan.

Bagaimanapun krisis yang saat ini kita hadapi bersama akan banyak melahirkan peluang jika kita mampu bertahan dengan strategi terbaik dalam melakukan adaptasi dan lebih pro aktif.

Data survei global industri alas kaki dampak dari covid19 pada bulan Maret 2020 menunjukkan prediksi penurunan konsumsi alas kaki dunia sebesar 22,5 persen.

Jika prediksi ahli dalam survey tersebut tepat, maka konsumsi alas kaki tahun ini akan turun menjadi 696 juta pasang di Amerika Utara (-21 persen), 908 juta pasang di Eropa (-27 persen) dan 2,4 miliar pasang di Asia (-20 persen).

Dari data prediksi di atas, asumsi bahwa dampak pandemi covid19 cukup berdampak sistematis pada industri alas kaki global, termasuk di Indonesia sebagai salah satu pusat produksi terbesar ke-4 dunia (1.271 juta pasang) tahun 2019 dan negara eksportir ke-3 terbesar dunia (406 juta pasang) tahun 2019. dit

Pos terkait