iniSURABAYA.com – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya kembali menggelar simulasi sekolah tatap muka tahun 2021 dengan menghadirkan siswa SMP.
Sebanyak 14 SMP dilibatkan dalam simulasi yang digelar di sekolah masing-masing. Diantaranya SMPN 1 Surabaya. Para siswa masuk ke sekolah dengan protokol kesehatan ketat. Dalam kelas, jarak antar bangku hingga jumlah siswa juga diatur.
Sedangkan di SMP 17 Agustus 1945 Surabaya, simulasi sekolah tatap muka diikuti 26 siswa kelas 9. Mereka juga diwajibkan mematuhi protokol kesehatan.
Menurut Supomo, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabayan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah membuat keputusan bahwa sekolah mulai dibuka pada bulan Januari 2021.
“Karena itu kami siapkan secara simulasi, dengan harapan kami mendapatkan gambaran utuh, apabila nanti sekolah dibuka dalam masa pandemi,” kata Supomo di SMPN 1 Surabaya, Senin (7/12).
Dalam pembelajaran tatap muka, lanjut Supomo, ada ketentuan-ketentuan yang dibuat. Pertama, siswa harus dalam kondisi sehat. Untuk memastikan hal itu, pihaknya juga melakukan swab kepada siswa.
“Kemarin sudah kami swab. Jadi mereka yang datang ini posisi negatif. Begitu juga gurunya sudah kita swab posisinya adalah negatif,” ungkap Supomo.
Dia menambahkan, sekolah harus menjadi tempat yang aman dari segala macam penyakit bagi siswa ke depannya, termasuk dari Covid-19. Supomo juga meminta kepada siswa agar selalu menaati protokol kesehatan yang berlaku baik di dalam maupun luar sekolah.
Timbul berbagai pro kontra soal dibuka kembali sekolah di tengah pandemi. Banyak orang khusunya para orang tua yang merasa sudah jenuh terhadap pemebelajaran daring.
Di sisi lain ada yang berpendapat masih mempunyai rasa khawatir mengingat jumlah pasien Covid-19 masih terus bertambah di Indonesia. mg2/ism